Operasi Pencarian Nenek 66 Tahun Dihentikan

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Badan SAR Nasional (Basarnas) menghentikan operasi pencarian terhadap Nenek Dona Ciana Belay, yang diduga hilang di kebun. Hingga kemarin, setelah operasi resmi dinyatakan tutup, Nenek 66 tahun itu belum ditemukan.
Selama tujuh hari, sejak 10 Oktober 2018, perkembangan pencarian orang hilang di sekitar hutan Desa Olilit Lama, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), belum membuahkan hasil.
Operasi yang dilaksanakan tim SAR Saumlaki, dibantu Kepolisian dan masyarakat setempat, tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Nenek Dona yang berangkat ke kebun, 9 Oktober lalu. “Ops SAR terhadap korban yang diduga hilang kami hentikan untuk sementara. Hasilnya nihil,” ungkap Kepala Basarnas Ambon, Muslimin, kepada wartawan, Rabu (17/10).
Penghentian pencarian korban hilang dilakukan sesuai mekanisme kerja tim SAR. Meski begitu, operasi akan kembali dilanjutkan jika terdapat informasi terbaru mengenai keberadaan korban. “Kami juga sudah berkoordinasi dan evaluasi bersama bersama pihak keluarga korban dan potensi SAR yang ada. Jika ada info terbaru, Ops SAR akan dilanjutkan,” jelasnya.
Setelah dinyatakan ditutup, tim pencarian dari berbagai unsur SAR seperti Basarnas, Kepolisian dan masyarakat setempat, telah kembali ke satuan masing-masing hingga ada petunjuk terbaru. “Semua potensi SAR saat ini sudah kembali ke satuannya. Operasi ditutup pada 16 Oktober kemarin,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Dona Ciana Belay, belum pulang rumah. Nenek asal Desa Olilit Lama, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), ini pergi berkebun, 9 Oktober, lalu.
Nasib perempuan tua yang diketahui berangkat ke kebunnya di hutan kawasan tempat tinggalnya, pukul 04.00 WIT, kala itu, sampai sekarang masih misterius. Seluruh kekuatan dari unsur SAR, Kepolisian dan masyarakat setempat telah dikerahkan.
Belum diketahui pasti penyebab sehingga korban yang merupakan seorang petani lokal ini bisa menghilang secara tiba-tiba. “Sampai sekarang pencarian yang kami lakukan masih nihil,” ungkap Muslimin, Kepala Basarnas Ambon, kepada Kabar Timur, Jumat (12/10), sore.
Tim SAR telah melakukan pencarian sejak mendapat laporan terhadap orang hilang pada 10 Oktober lalu. “Kami terima info dari anak korban Ruces Belay, pukul 14.00 WIT. Saat itu juga, tim langsung diterjunkan menyisir hutan, sekitar kawasan perkebunan milik korban,” jelasnya.
Perkuatan personel yang dikerahkan melakukan pencarian terhadap korban hilang, dibantu unsur kepolisian dan masyarakat sekitar. “Lokasi pencarian terbagi dari beberapa tim. Namun tanda-tanda hilangnya korban juga belum kami temukan,” jelasnya.
Lokasi pencarian yang dilakukan tersebar di beberapa titik dari kawasan perkebunan milik korban. “Pencarian dilakukan dengan cara menyebar dari kebun korban. Ada beberapa kelompok yang dibentuk,” ujarnya.
(CR1)
Komentar