Transaksi Dagang Jatim dan Maluku Capai Rp 459,5 Miliar

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Jumlah transaksi dagang ini akan terus mengalami peningkatan, karena masih terus berjalan.

Pemerintah Provinsi Maluku bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim), secara resmi menandatangani kerjasama dagang dan investasi.

Kerjasama langsung diteken Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Hotel Natsepa Hotel, Rabu, 23 April 2025.

Kegiatan ini merupakan periode kedua sejak Desember 2021 itu, yang mengusung tema: "Meningkatkan jejaring konektivitas antara provinsi Maluku dengan Provinsi Jatim."

Gubernur Maluku, Wakil Gubernur, perwakilan Forkopimda, pimpinan OPD Maluku, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir, mantan Gubernur Maluku 3 Karel Albert Ralahalu dan ratusan pengusaha dan pelaku usaha, semua ada pada acara itu.

Sedangkan delegasi Jatim, Gubernur, Ketua DPRD, Direktur BUMD, asosiasi pengusaha dan pelaku usaha.

Kerjasama dagang kedua propinsi ini, yang diteken, melibatkan hampir semua OPD dari kedua Provinsi.

Diantaranya,  Dinas Perindustrian Jatim dan Dinas Perindustrian Maluku, Dinas PTSP Jatim dan Dinas PTSP Maluku, Dinas Koperasi dan UMKM Jatim dengan Dinas Koperasi  dan UMKM Maluku.

Dinas Ketahanan Pangan Jatim dan Dinas Ketahanan Pangan Maluku, Dinas Pertanian Jatim dan Dinas Pertanian Maluku, Dinas Peternakan Jatim dan Dinas Pertanian Maluku, Dinas Perkebunan Jatim  dan Dinas Pertanian Maluku.

Selanjutnya, Dinas Kehutanan Jatim dan Dinas Kehutanan Maluku, Dinas Kelautan Jatim dan Dinas Perikanan dan Kelautan Maluku, Dinas PMD Jatim dan Dinas PMD Maluku, Dinas Komunikasi dan Informatika Jatim dan Dinas Komunikasi dan Informatika Maluku.

Berikutnya, ada Dinas ESDM Jatim dan ESDM Maluku, Kadin Jatim dan Kadin Maluku, IWAPI Jawa Timur dan IWAPI Maluku.

Selain itu, juga dilakukan penandatangan antara pengusaha dan pelaku usaha, diantaranya PT Bumi Menara Internusa (Surabaya, Jawa Timur) dan PT Wahana Lestari (Maluku Tengah, Maluku), Komoditi Jatim beli udang vanamei dan tuna beku, dengan kuantitas udang vanamei 1.325 ton dan tuna 450 ton, nilai transaksi Rp 125.3 miliar/tahun.

Gabungan perusahaan rokok/GAPERO (Surabaya, Jawa Timur) dengan PT TSPM (Ambon, Maluku) komoditi jatim jual rokok, dengan kuantitas 2.400.000 pak, nilai transaksi Rp 64,5 miliar per tahun.

CV Room Seafood (Sidoarjo, Jawa Timur) dengan PT Multi Mina Persada (Maluku Tengah, Maluku) komoditi jual beli ikan tuna, kuantitas 360 ton, nilai transaksi Rp 36 miliar per tahun.

PT Charoen Pokphand Indonesia (Surabaya, Jawa Timur) dengan PT Tri Samudera (Ambon, Maluku) komoditi Jatim jual DOC, Pakan unggas, produk olah unggas. Kuantitas 50.000 ekor DOC, 1.500 ton pakan unggas, 180 ton olahan unggas, dengan nilai transaksi Rp 26 miliar per tahun.

PT Surya Saritama (Surabaya, Jawa Timur) dengan Koperasi Wailo Wana Lestari (Ambon, Maluku). Komoditi Jatim jual kayu log, kuantitas 15.000 M3, dengan nilai transaksi Rp 19,5 miliar per tahun.

PT Benih Citra Asia (Jawa Timur) dengan UD Barokah Tani (Seram, Maluku). Komoditi Jatim jual benih tanaman pangan dan holtikultura, kuantitas 23,730 pcs, dengan nilai transaksi Rp 11,08 milir per 5 tahun.

Dari data final, kerjasama dagang yang dijalin kedua provinsi di periode kedua ini mencapai Rp 459.501.014.000 (459,5 miliar).

Jumlah tersebut merupakan transaksi dagang pada Jatim jual sebesar Rp 150.241.000.000 (150,2 miliar). Terdiri dari produksi hasil produk tembakau, DOC, pakan, olahan unggas, benih tanaman pertanian, beras, telur ayam, produk makanan ringan dan produk fashion.

Sedangkan Jatim Beli sebesar Rp309.260.104.000 (309,2 miliar), terdiri dari udang, tuna, cumi, kayu log, hasil hutan kayu bulat, kelapa bulat dan arang tempurung kelapa asalan.

"Jadi sampai pukul 17.00 WIT transaksi dagang untuk Jatim dan Maluku mencapai Rp459,5 miliar,"ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa usai membuka Misi dagang dan investasi antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Jawa Timur, bersama Gubernur Maluku.

Dikatakan, kerjasama yang tidak sekedar dagang dan investasi tapi merupakan pertemuan antara budaya, tradisi, provinsi yang diharapkan akan secara signifikan meningkatkan SDM masing-masing.

"Atas nama Pemprov Jawa Timur, saya mengucapkan terima kasih, dari kerjasama ini.  Insya Allah menjadi penguatan, bagaimana fasilitasi yang dilakukan kedua provinsi kepada pelaku usaha akan menjadi kekuatan ekonomi," ucapnya.

Ia memastikan jumlah transaksi dagang ini akan terus mengalami peningkatan, karena masih terus berjalan, karena ada beberapa pelaku usaha masih tinggal beberapa hari, sehingga nantinya dapat menjadi kekuatan ekonomi di kedua provinsi.

Sementara itu, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, mengatakan  kegiatan ini membuka peluang besar untuk memperluas kerjasama ekonomi, mempertemukan pelaku usaha kedua belah pihak serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, melalui peningkatan perdagangan antar wilayah.

Ia mengungkapkan penandatangan kerjasama tersebut, merupakan wujud nyata komitmen kedua provinsi untuk saling mendukung dan memperkuat pembangunan di berbagai sektor.

Seperti perdagangan dan industri, pertanian, ketahanan pangan, perikanan dan kelautan, kehutanan, pemberdayaan masyarakat, penanaman modal dan investasi, serta komunikasi.

Kerjasama ini harapnya, tidak sebatas penandatangan diatas kertas saja, namun harus diikuti dengan langkah konkrit, merealisasikan kerjasama yang bermuara pada hasil nyata bagi kepentingan kedua daerah.

Untuk itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik dari Maluku maupun Jatim, jadi momentum awal kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan.

"Mari kita membangun ekosistim kerjasama yang inklusif, produktif dan berkelanjutan. Satu komoditi bisa memberi nilai, tapi satu kolaborasi bisa menciptakan masa depan,"pintanya. (KTL)

Komentar

Loading...