Pemprov Maluku Dorong Transisi Energi Terbarukan
KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku membentuk Forum Energi Maluku (FEM) sebagai upaya untuk mendorong transisi energi terbarukan sesuai dengan tujuan Rencana Umum Energi Daerah (RUED).
"Maluku kaya akan Sumber Daya Alam, yang dapat menawarkan peluang besar investasi untuk dikembangkan, salah satunya adalah minyak dan gas bumi, serta energi baru dan terbarukan seperti panas bumi, tenaga surya, tenaga angin, tenaga air dan biomassa," kata Penjabat Gubernur Maluku di Ambon, Rabu.
Hal itu dikatakannya dalam pertemuan Forum Energi Maluku 2024 di Ambon.
Ia mengatakan bahwa kondisi geografis Maluku yang kaya akan sumber daya alam memberikan tantangan tersendiri dalam pembangunan infrastruktur energi, terutama jaringan distribusi dan transformasi.
Ia melanjutkan bahwa, potensi energi baru terbarukan di Maluku kini melimpah, diperkirakan total daya yang dapat dihasilkan sebesar 6537 mega watt, atau 6,5 giga watt, potensi ini berasal dari energi baru, tenaga surya, panas bumi, air dan bio energi, dari potensi tersebut baru termanfaatkan sebesar 1,26 mw atau 0.019 persen yang berasal dari energi surya, sehingga perlu didorong pemanfaatannya.
“Provinsi Maluku memiliki 16 cekungan migas dimana 14 tereksplorasi, satu dalam tahapan pengembangan yakni blok masela, serta satu cekungan minyak berproduksi yakni Bula dan Non Bula, diperlukan percepatan pemanfaatan gas bumi untuk industri di wilayah Maluku,” ucapnya.
Ia menjelaskan, rasio elektrifikasi Provinsi Maluku pada September 2024 mencapai 97,59 persen, dimana PLN 96,77 persen, Non PLN 0,56 persen, dan rasio dari sumber energi terbarukan mencapai 0,27 persen, namun Ia mengatakan, capaian tersebut masih di bawah capaian rata-rata nasional yang mencapai 99,78 persen pada akhir Triwulan III tahun 2024.
“Capaian bauran energi baru terbarukan (EBT) Provinsi Maluku tahun 2023, sebesar 11,94 persen masih jauh dari target dalam Rencana Energi Daerah 27,30 persen di tahun 2025 dan 43,20 persen di tahun 2050,” terangnya.
Dari apa yang disampaikan Sadali berharap FEM, dapat merumuskan kebijakan pengelolaan energi yang tepat agar mencapai kemandirian energi yang berkelanjutan, guna memastikan pasokan energi yang cukup stabil dan terjangkau serta ramah lingkungan bagi seluruh masyarakat di Maluku, yang dirangkum dalam sebuah roadmap swasembada energi untuk lima tahun kedepan sebagai arah dan tujuan pengelolaan energi jangka panjang di daerah.
“Hal ini sejalan dengan Asta Cita kedua Presiden yakni, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” ungkap Sadali. (AN/KT)
Komentar