Pengamat: Pilgub Maluku, Duel “Golkar Vs PDIP”

KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath dan Jeffry A. Rahawarin-Mukti Keliobas, disebut sebagai pasangan alternatif.

Tiga pasangan calon (paslon) Gubernur Maluku ini dipastikan bakal bertarung di Pilkada Maluku. Adalah: Jefry Apoly Rahawarin- Abdul Mukti Kaliobas, Murad Ismail-Michael Wattimena dan, Hendrik Lewerissa- Abdullah Vanath.

Jefry-Mukti direkomendasikan oleh PDIP, Nasdem dan Hanura. Sementara Murad Ismail-Michael Wattimena oleh Golkar, PAN, PKB, PKS, Partai Demokrat dan Partai Ummat, dan Hendrik-Vanath, Partai Gerindra, Perindo dan PPP.

Pengamat politik dari Universitas Pattimura, Johan Tehuwayo, menyebut pasangan Jefry-Mukti dan Hendrik-Vanath, sebagai pasangan alternatif.  “JAR-Mukti, hanyalah pasangan alternative berdasarkan sudut pandang militer,” kata Johan Tehuayo, ditemui di ruang kerjanya pada, Selasa (8/10).

Sementara pasangan Murad-Michael, dari sisi kelembagaan dan pembangunan sudah banyak yang ia lakukan untuk daerah ini. “Murad dari sisi kelembagaan sudah peroleh dukungan politik untuk kalahkan JAR dan Hendrik,” ungkapnya.

Dikatakan, kekuatan Partai Golkar pengusung pasangan Murad-Michael, begitu masif  bekerja, mulai dari Pulau Buru, Maluku Tengah dan termasuk Seram Timur, sebagai basis dari Partai beringin ini.

Menurutnya, kekuatan Golkar dan elitenya di seluruh Maluku akan mempengaruhi dinamika politik di Maluku. "Pilkada Maluku ini, sebetulnya, duel antara kekuatan Golkar dan PDIP di Maluku," ujarnya.

Sedangkan, pasangan Hendrik-Vanath yang direkomendasikan Gerindra, PPP dan Nasdem, menurutnya, pasangan ini juga sebagai pasangan alternatif dan keduanya disebut sebagai kejutan. Pasalnya, keduanya sudah lama tak terdengar kabarnya.

"Tapi masing-masing Paslon punya kekurangan dan kelebihan. Saya kira pendekatan kelembagaan ditentukan oleh kekuatan Parpolnya," jelas Tehuayo.

Diakui Johan, Pemilu 2024 PDIP meraih kemenangan besar di Pilkada Maluku. Dengan perolehan kursi DPRD yang signifikan, termasuk di kabupaten/ kota.  Ini menunjukkan, peran yang maksimal dalam pengelolaan suara oleh PDIP di Maluku.

Dan dari sisi geopolitik Malra dan Seram itu untuk Jefry-Mukti. "Basis politik Jefry-Mukti ada di Malra dan Seram," tandasnya. (KTS)

Komentar

Loading...