KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku mengemukakan komoditas minyak dan gas masih mendominasi ekspor provinsi itu pada Juni 2023.

"Realisasi ekspor Maluku pada Juni 2023 mengalami peningkatan 155,89 persen dan itu masih di dominasi oleh migas," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Patiwaelapia di Ambon, Rabu.

Berdasarkan data yang dihimpun BPS Maluku realisasi ekspor di daerah itu pada Juni 2023 mencapai 16,61 juta dolar AS atau naik sekitar 155,89 dibanding Mei 2022 yang di dominasi ekspor migas berupa minyak petrolium dengan nilai 11,16 juta dolar AS

Sedangkan sisanya komoditas non migas yaitu kelompok ikan dan udang berupa ikan tuna, sotong, kepiting, dan udang,kemudian kelompok lainnya berupa cengkih,pala dan fuli.

Ia menyampaikan secara kumulatif nilai ekspor Maluku periode Januari- Juni 2023 mencapai 40,38 juta dolar AS atau mengalami penurunan sekitar 1,93 persen di banding periode yang sama pada 2022.

Sedangkan negara tujuan ekspor Maluku pada Juni 2023 yakni Singapura, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Belanda. Ekspor terbesar menuju Korea Selatan dengan nilai 11,16 juta dolar AS.

Secara kumulatif nilai ekspor Maluku yang di ekspor dari pelabuhan luar Maluku selama Januari- Juni 2023 mencapai 23,77 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sekitar 66,19 persen dibanding periode yang sama pada 2022.

Ekspor Maluku Juni 2023 melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Bula, dan Bandar udara Pattimura.

Pada Juni 2023 volume ekspor Maluku mencapai 31,93 ribu ton atau mengalami peningkatan sekitar 2.314,40 persen dibanding Mei 2023.

Selama periode Januari- Juni 2023 dibanding periode yang sama pada 2022 volume ekspor Maluku mencapai 36,76 ribu ton atau turun 5,06 persen.

Penurunan terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sekitar 15,91 persen, kelompok lainnya sekitar 95,04 persen. Kelompok bahan bakar mineral memberikan andil terbesar sekitar 83,41 persen terhadap total volume ekspor Maluku. (AN/KT)