RS Siloam Tak Layak Jadi Gedung Pendidikan

KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Fraksi PDI-Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon, memberi tanggapan keras terhadap Rumah Sakit (RS) Siloam.

Tanggapan keras diberikan kepada RS Siloam sebab, rumah sakit yang baru beroperasi belum sampai 10 tahun di Kota Ambon itu, dikabarkan akan ditempati Sekolah Lentera Harapan.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Ambon,  Lucky Leonard Upulattu Nikijuluw, Selasa (4/7) menegaskan, RS Siloam tak layak jadi gedung pendidikan.

Hal ini dikarenakan peruntukan bangunan itu sudah sesuai undang-undang No 28 Tahun 2002, yang mana menyatakan bahwa sebuah bangunan yang mau di bangun baru harus jelas peruntukannya.

“Jadi kalau peruntukannya untuk kesehatan ya kesehatan, bukan untuk ditambahkan-tambahkan fungsinya. Kalau memang seperti itu suka tidak suka pihak manajemen RS. Siloam harus melakukan perbaikan fasilitas dan mengajukan pengajuan ijin baru dan sebagainya,"tegasnya.

Menurutnya, sangat tidak mungkin dalam satu atap pembagunan ada dua kegiatan, sedangkan ijin membangun peruntukan hanya satu.

Untuk itu, sudah tentu bangunan tersebut harus diperuntukkan untuk kegiatan yang disampaikan sesuai aturan UU No 28 Tahun 2002.

"Bagi kami, ini ada sedikit kekeliruan dan kalau sampai terjadi, kami akan meminta Komisi III DPRD Kota Ambon untuk memanggil pihak manajemen RS. Siloam dan Dinas PUPR untuk menanyakan hal tersebut," tuturnya.

Ia juga mempertanyakan, apakah tidak ada tempat lain selain RS Siloam yang dijadikan sarana pendidikan bagi Yayasan Lentera Harapan. Tentunya, hal ini bukan soal setuju dan tidak setujunya tapi ini tentang regulasi yang mengatur.

Oleh sebab itu, sangat diharapkan persoalan ini menjadi atensi Pemkot Ambon untuk melakukan edukasi terhadap pengusaha investor yang ada di Kota ini.

"Intinya, bagi kami RS Siloam tidak layak dan harus dipertimbangkan kembali dan kami tidak mau fungsi bangunan nya berubah dengan menabrak regulasi-regulasi yang dikeluarkan pemerintah,”paparnya.

“Apalagi ini berbicara terkait dengan kesehatan para siswa yang nantinya akan lakukan persekolahan dengan para pasien di satu gedung yang sama. Sudah pasti berefek dan tidak mungkin tidak, karena mereka butuh kenyamanan, ketenangan dan sebagainya,”tutupnya.(KTE)

Komentar

Loading...