Walaupun PDIP tidak akan berikan rekomedasi, dari sisi figur Murad masih kuat di Maluku.
AMBON – Gubernur Maluku Murad Ismail dinilai masih kuat selaku incumben. Pasangannya, Barnabas Orno juga dianggap mampu bersinergi menjalankan tugas dan fungsinya selaku Wakil Gubernur. Keduanya disarankan berpasangan kembali di Pilgub 2024.
Di lain sisi meski telah didepak dari PDIP, orang nomor satu di birokrasi Pemda Maluku itu masih berpeluang terpilih kembali di momentum Pilkada 2024 mendatang. “Yang pasti sebagai incumbent, Pak Murad masih kuat,”catat akademisi FISIP Universitas Pattimura Ambon Johan Tehuayo kepada Kabar Timur, ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/05).
Menurut Johan, didepaknya Murad Ismail sebagai Ketua PDIP Maluku merupakan isu politik terkini. Walau hal itu disebabkan oleh isterinya Widya Murad Ismail yang memilih PAN sebagai kendaraan politik untuk mencalonkan diri sebagai bacaleg DPR RI.
“Beta pikir itu konsekuensi politik. Keputusan yang rasional dan wajar dari PDIP sesuai mekanisme internal PDIP sendiri,” ujar Johan.
Menurutnya, dampak negatifnya bagi Murad adalah didepak keluar dari PDIP sebagai parpol yang begitu berpengaruh di Maluku. Tapi secara pragmatis Murad masih punya pengaruh signifikan di Maluku sejak Pilgub Maluku tahun 2019 lalu.
Hal itu bisa dilihat dari peran Murad Ismail yang memperjuangkan terpilihnya sejumlah kepala daerah, sebut saja Buru Selatan dan Kabupaten Kepulauan Aru. Artinya, di sejumlah daerah, sang incumbent berhasil mempertahankan kedigjayaan PDIP.
Karena itu, dengan keluarnya Murad dari PDIP Maluku itu akan berdampak pada kelembagaan PDIP yang dipimpin Benhur Watubun yang relatif masih muda dari sisi popularitas kalah jauh dari Murad Ismail. “Dan dari sisi elektabilitas Gubernur Murad Ismail masih tinggi dibanding figur-figur lain,” ujar Johan Tehuayo.
Terkait kepindahan Widya Murad ke PAN, menurut Johan, akan menjadi sinyal positif bagi Murad Ismail mendapatkan rekomendasi Parpol tersebut. Apalagi PAN berafiliasi dengan Muhammadiyah, hal itu memastikan Murad bakal peroleh rekomendasi dimaksud.
Bukan saja PAN, Parpol seperti PKB yang berafiliasi ke Nahdatul Ulama (NU) juga berpeluang memberikan rekomendasi kepada Murad sebagai calon gubernur. Hal yang sama dengan Partai Nasdem, walau pun sering mengkritisi kebijakan Murad, tapi sebagai parpol pengusung partai ini akan kembali mendukung Murad.
Berikut PKS, sebagai partai Islam dan nasionalis Parpol yang satu ini sudah pasti mendukung figur muslim seperti Murad Ismail. “Jadi walaupun PDIP tidak akan lagi memberikan rekomedasi, tapi dari sisi figur Murad masih kuat di Maluku,” tandas akademisi FISIP Unpatti ini.
Pengamat lainnya, Said Lestaluhu mengatakan, lepasnya MI dari PDIP tentu berdampak bagi segala upaya di 2024, baik Pilpres, Pileg maupun Pilkada.