Bos Alham Valeo Nyatakan “Perang”  Lawan Pj Walikota

Alham Valeo

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Mardika (APMA) Kota Ambon, Alham Valeo menyatakan sikap “perang terbuka” dengan Penjabat (Pj) Walikota Bodewin Wattimena, terkait persaoalan di Mardika.

Alham mengaku, sebagai mitra Pemerintah Kota (Pemkot), Pj Walikota, Bodewyn Wattimena dinilai gagal menahkodai Kota Ambon. “Saya tidak asal bicara. Dasar dari komentar saya adalah soal pasar Mardika,” tegas Alham, kepada wartawan, Selasa, kemarin.

"Wanprestasi mengurusi lumbung ekonomi terbesar di Kota Ambon, yakni Mardika. Kami nilai Pj plin-plan, tak mampu tangani ratusan PKL, masalah pedagang bekas kebakaran, masalah listrik yang padam tujuh bulan, masalah kesemrawutan, kebersihan hingga terkesan membuat konflik antar pedagang,"ungkapnya.

Menurutnya, sebagai organisasi yang didasari SK Walikota, pihaknya merupakan mitra Pemkot yang memiliki komitmen membantu pemerintah khususnya terkait pengelolaan didalam Pasar Mardika.

"Kami melalui APMA mencoba bantu dari tenaga, pikiran hingga anggaran. Ratusan juta kami gelontorkan membantu. Kami menyadari, kami hanya instrumen pelengkap, mengenai kebijakan utuhnya ada ditangan pemerintah Kota Ambon,” paparnya.

“Tapi kalau hanya kami saja, maka meski beribu gerakan dan ratusan juta anggaran digelontorkan, namun Pemerintah Kota dibawah Pj Walikota tidak tergerak lakukan penanganan serius, sama saja,"sambungnya.

Maju tidaknya ekonomi kota Ambon saat ini, kuncinya di pasar Mardika. Perhatikan tata kelola pasar Mardika dengan baik karena itu instrumen vital ekonomi bukan saja wilayah Kota Ambon tapi berdampak juga Maluku.

"Saya ingin katakan suatu hal kepada Pj Walikota, kalau menginginkan kita bangkit menuju peradaban kota niaga dan jasa, jangan hanya lihai dalam bermanuver politik lalu abaikan konsep ekonomi. Katong (kita) ini sudah yang bantu Pemkot saat kondisi sampah menumpuk di pasar selama transisi. Pertama penjabat dilantik, katong yang diminta bantu Pemkot atasi sampah yang menggunung,"beber Alham.

Alham menyinggung masalah pembangunan lapak didalam Terminal, uang dihentikan Bodewin. Dia mengaku, hal itu merupakan inovasi demi kepentingan pedagang. “Memang ada miss komunikasi. Kami akui. Tapi semua awalnya berdasar statemen Penjabat sendiri yang mengaku tidak punya wewenang lebih di Mardika,”ujarnya.

"Kami terus mendorong agar pasar bekas kebakaran dioperasikan, apalagi saat itu momentum jelang perayaan Natal. Itu hari baik, sehingga kami nekat pasang badang. Tapi dari Pemkot cuek dengan masalah,”akui Alham.

Sementara untuk indikasi buat peta konflik ditengah-tengah pedagang Mardika, Alham mengaku, APMA yang membawahi ratusan pedagang dan paguyuban-paguyuban, terkesan diabaikan Pemerintah Kota Ambon.

"Publik bisa nilai sendiri, reaksi-reaksi Penjabat dari ancaman membubarkan APMA dan lain-lain. Kami merasa Beliau lebih condong pada satu perkumpulan lain di kawasan Mardika," tegas Alham.

Semua rekam jejak perihal Mardika dan sistem yang tak terkontrol Pemerintah Kota dibawah kepemimpinan Pj Walikota jadi preseden buruk. “Perlu kiranya Gubernur Maluku bahkan Kemendagri kembali mempertimbangkan serta mengevaluasi kinerjanya saat ini,”katanya.

Sementara itu, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena yang dikonfirmasi mengenai semua tudingan Alham Valeo itu belum bisa dihubungi. Wattimena diketahui sedang berada di Jakarta, melakukan perjalanan dinas. (KTE)

Komentar

Loading...