Penambang Emas Warga Bursel Tewas di GB

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Penambangan emas ilegal di kawasan Gunung Botak, Kabupaten, Buru, Maluku, masih terus berjalan. Kendati telah diusir berulang kali oleh aparat keamanan TNI-Polri, aksi penambangan liar masih terus dilakukan diam-diam, dan kali ini berlangsung di malam hari.
Buktinya, Tedi Nacikit seorang warga Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Minggu, kemarin ditemukan tewas tertimbun longsor di kawasan Gunung Botak. Pria 35 tahun ini bersama sejumlah rekan-rekan ternyata melakukan penambangan ilegal di malam hari.
Aksi mereka ini terbongkar menyusul korban tertimbun longsor saat menambang dan ditemukan tewas. Informasi lain menyebutkan, Tedi dan rekan-rekannya sehari sebelumnya, yakni: Sabtu (28/5), mulai menyusup masuk ke kawasan tambang Gunung Botak yang telah dikosongkan.
“Jadi mereka ini masuk ke kawasan tambang malam-malam dan melakukan aktifitas menambang ilegal,” ungkap sumber Kabar Timur.
Tedi Cs beroperasi atau menambang ilegal ini tepatnya di Tanah Merah, bawah tebing yang struktur tanahnya sudah retak. Mereka membuat lubang. Kedalamnya diperkirakan tiga meter untuk mengambil material emas.
Sekira pukul 23.00, terjadi longsor pertama. Para penambang berlarian menghindari longsor. Setelah merasa aman, mereka kembali lagi ke tempat tersebut untuk melakukan aktifitas penambangan.
Minggu (29/5) sekira pukul 04.00 wit dini hari, terjadi longsor kedua. Saat longsor kedua tersebut, korban Tedi Nacikit masih berada di dalam lubang sedalam tiga meter.
Sementara penambang lain berlarian menyelamatkan diri. Korban tertimbun di dalam lubang yang di galinya sendiri. Setelah longsor selesai, para penambang melakukan pencarian terhadap korban di dalam timbunan tanah longsor.
Setelah penggalian kurang lebih satu jam, Tedi Nacikit ditemukan. Kondisinya sudah meninggal dunia. Mereka kemudian turun membawa jenazah korban ke jalur C untuk di bawa pulang ke keluarganya di Kab. Buru Selatan. (TM/KT)
Komentar