Soal ANP dn LIN Maluk
Penting Ada Tindak Lanjut Pempus Dulu

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Pembangunan ANP untuk wujudkan Maluku jadi Lumbung Ikan Nasional (LIN). Maluku miliki potensi tangkapan ikan berlimpah.
Mega proyek Ambon New Port (ANP) belum ada kabar pasti, namun diharapkan dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio di Istana Bogor pada April lalu, memberi titik terang.
“Yang penting ada tindak lanjut. Artinya ada kemauan pemerintah pusat itu dulu yang paling penting,” ujar akademisi Unpatti Ambon, Abraham Tulalessy kepada Kabar Timur, Selasa (10/5).
Menurut Tulalessy, ANP masih dianggap wacana bahkan letaknya yang akan dibangun dimana publik Maluku, belum mendapat kepastian. “Yang kita tahu, ya di Ambon. Tapi ada beredar info mau pindah ke Morotai lagi, macam-macam,” ujarnya.
Sekadar tahu Presiden RI Joko Widodo telah menawarkan kerjasama pembangunan Ambon New Port (ANP) juga sektor kelautan dan perikanan kepada Jepang. Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio ketika berkunjung ke Indonesia di Istana Bogor (29/4) lalu Presiden RI itu optimistis kerjasama bilateral kedua negara menghasilkan banyak hal positif.
Di lain pihak langkah Presiden Jokowi menurut Ketua Umum Forum Komunikasi Maritim Indonesia (FORKAMI) James Talakua dinilai tepat.
Menurutnya jika Jepang masuk sebagai investor dalam pembangunan ANP maka proyek dimaksud akan lebih memperkuat hubungan antara Jepang dan Indonesia sebagai mitra strategis.
“Juga berkontribusi untuk mewujudkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yang berbagi banyak prinsip dasar yang sama dengan Free and Open Indo-Pacific (FOIP),” katanya dalam keterangan persnya Senin (9/5).
Keseriusan Jepang dalam investasi sektor kepelabuhan terlihat dari proyek perluasan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Fase pertama pemberian pinjaman yen, senilai sampai dengan sekitar 118,9 miliar yen telah dilakukan November 2017. Dan pada Desember 2021, terminal pelabuhan itu mulai beroperasi dengan masuknya sejumlah perusahaan Jepang.
“Dan kini, Fase kedua dari pinjaman tersebut yang dilaksanakan kali ini senilai sampai dengan 70,195 miliar yen,” jelas Talakua.
Makanya pembangunan ANP kata dia akan menambah devisa daerah dan negara dan dipastikan menaikkan taraf ekonomi daerah.
“Pemerintah daerah agar dapat menyiapkan SDM yang memiliki keahlian di bidang kemaritiman. Kita harusnya tahu, sudah saatnya masyarakat Maluku kembali ke laut,” ingatnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal FORKAMI, Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa mengatakan sebagai negara maritim dengan 66 persen wilayahnya adalah lautan, pelabuhan memiliki peran besar untuk meningkatkan produktivitas antarpulau. Pembangunan ANP tepat untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia.
Pembangunan ANP, kata dia, juga demi mewujudkan Maluku menjadi Lumbung Ikan Nasional (LIN). Oleh karena itu sudah selayaknya di Maluku dibangun Pelabuhan ANP. Apalagi berdasarkan data Kementerian Kelautan Perikanan, Maluku memiliki potensi tangkapan ikan yang berlimpah di perairannya.
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 718 misalnya mencakup wilayah Laut Aru, Laut Arafuru dan Laut Timor bagian Timur. “Dimana potensi Sumberdaya Ikan Laut Arafura (WPP 718) merupakan salah satu perairan tersubur di dunia,” ungkapnya. (NET/KTA)
Komentar