Ini Pilihan Strategis Airlangga

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Atmosfir pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilu serentak tahun 2024 mulai memanas. Meski perhelatan demokrasi lima tahunan ini masih tersisa beberapa tahun lagi tapikrusialnya agenda itu partai politik peserta pemilu mulai pasang kuda-kuda menyiapkan strategi pemenangan.
Persiapan diperlukan mengingat tahapan pemenangan butuh perencanaan matang. Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Tammat R Talaohu mengakui partainya memang harus mempersiapkan langkah pemenangan. Tidak saja untuk pemilu legislatif dan pilkada tetapi juga Pilpres.
“Bagi partai sekelas Golkar tahapan pemenangan politik dalam ajang Pemilu tidak bisa dilakukan setengah-setengah dan terburu-buru,” katanya kepada Kabar Timur melalui pesan WhatsApp, kemarin.
Proses tersebut, kata dia, harus melalui kajian mendalam berdasarkan telaah Kirka (perkiraan keadaan) dan analisis politik statis dan dinamis. Kajian itu akan melalui tahapan Rencana Strategis (Renstra) dan kemudian melahirkan Rencana Operasional (Renops).
Dari situ, lanjut Talaohu baru akan disusun program kerja pemenangan. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Maluku Bidang Kajian Strategis itu menjelaskan penunjukan M.A.S Latuconsina sebagai Ketua Tim Relawan Airlanggta Hartarto dan Penetapan M.A.S. Latuconsina sudah melalui kajian.
“DPD Partai Golkar Provinsi Maluku tidak begitu saja melakukan penunjukan secara tibatiba kepada Bung Sam Latuconsia untuk menakhodai Tim Relawan Airlangga Hartarto (AH) di Maluku,” ingatnya.
Diakui hal itu telah melalui kajian dan analisis strategis serta mencermati kesimpulan partai terhadap Kirka, Renstra dan Renops Partai Golkar dengan melibatkan pengurus partai di tingkat provinsi. “Bung Sam Latuconsina memenuhi aspek teknis dan politis. Untuk memberi keuntungan komparatif pada pemenangan AH di Maluku,” imbuh Talaohu.
Menurutnya M.A.S Latuconsina mampu memberi “efek ekor jas” bagi pemenangan Partai Golkar Maluku dalam Pilkada dan Pileg. Tammat R. Talaohu yang juga penulis buku “Garis Perjuangan Partai Golkar” (2019) ini, menjelaskan “efek ekor jas” dimaksud adalah kerja-kerja pemenangan AH sebagai Presiden.
Yang mana efek tersebut harus berimplikasi terhadap pemenangan Golkar dalam Pileg dan Pilkada di daerah ini. “Kita tidak hanya ingin menang Pilpres, tetapi sekaligus Pilkada dan Pileg,” tandasnya.
Menurut Partai Golkar Maluku figur Sam Latuconsina secara subjektif memenuhi kriteria sebagai tokoh non Partai Golkar. Sam diperlukan untuk menjahit gerakan pemenangan AH di Maluku.
Pada saat yang sama DPD Partai Golkar Maluku akan mensinergikan strategi pemenangan Pilpres terhadap Pileg dan Pilkada. Ketika partai mampu memenangkan AH di Maluku, maka otomatis hal itu akan linier dengan pemenangan Pileg dan Pilkada.
Memanfaatkan kefiguran dan popularitas AH serta mobilitas jejaring relawannya, ujar dia, diharapkan akan menjadi pelumas bagi bekerjanya mesin pemenangan Partai Golkar di Maluku. “Ini yang kita maksud sebagai efek ekor jas,” jelas Talaohu.
Diakui yang ditunjuk selaku Ketua Tim Relawan AH di Maluku tidak boleh dari internal Partai Golkar. Sebab Tim Internal Partai Golkar akan secara tersendiri dibentuk. Dijelaskan, tim relawan lebih dimaksudkan untuk mengakomodir potensi eksternal partai.
Untuk kemudian memberi ruang yang luas kepada kelompok strategis di masyarakat semisal tokoh publik guna mendinamisir tujuan partai dan kepentingan publik secara integratif. (KTA)
Komentar