Satu Warga Hulaliu Tewas Ditembak OTK

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Seorang warga Negeri Hulaliu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Jonas Izack, dilaporkan tewas tertembak di sekitar hutan negeri setempat, sekira pukul 13.00 WIT, Senin (14/2), siang.
Pelaku penembakan orang tak di kenal (OTK). Informasi yang dihimpun Kabar Timur menyebutkan, penembakan ini diduga ada “benang merah” dengan konflik Hulaliu-Aboru, pada 30 November 2021, yang belum tuntas.
Salah satu tokoh Hulaliu yang dihubungi Kabar Timur via telepon selulernya, tadi malam, tidak menepis bila penembakan terhadap salah satu warganya ada kaitannya dengan konflik lama kedua negeri itu.
"Keadaan ini akang bagitu (begitu) sudah, sebab dari 30 November 2021 (konflik Aboru vs Hulaliu), kan belum tuntas to (kan)," ungkap tokoh itu, yang mengaku tengah berada di rumah duka, yang masih keluarga dekatnya.
Hanya saja, menrut dia, penembakan yang menewaskan Jonas Izack, tak bisa diistilahkan sebagai "luka lama" atas persoalan dua negeri ini.
"Ini bukan luka lama, sebab konflik 30 November 2021, sampai sekarang masih jalan. Mereka berulah ini berulangkali. Sebelum ada insiden penembakan ini, dong (mereka) datang bakar rumah warga Hulaliu, rubu (tebang) pohon cengkih, tapi apa? Katong (kita) seng (tidak) pernah balas,"terangnya.
Dia mengaku, penembakan Senin siang bisa dikatakan sebagai lanjutan masalah 30 November 2021 dengan Aboru, yang sudah berlarut-larut. "Seng ada penanganan pasti soal masalah ini. Seng Tuntas sampai sekarang, akibatnya merembet sampai sekarang. Sudah jua, jang (jangan) tanya-tanya beta (saya) dolo, beta ada berduka,"jelasnya.
Menyoal situasi di Hulaliu, pasca salah satu warganya ditembak, dia mengaku, situasi di Hulalui sampai malam ini malam masih tenang. "Situasi malam ini (tadi malam), aman saja. Tidak ada gerakan apa-apa dari masyarakat Hulaliu (pasca penembakan),"tandasnya sambil mematikan sambungan telepon.
Sementara itu, penjelasan Polda Maluku terkait penembakan itu, sebagaimana disampaikan, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Roem Ohoirat menjelaskan, penembakan terjadi sekitar pukul 13:30 WIT, sehingga terjadi konsentrasi masaa di Desa Hulaliu.
"Ada beberapa orang warga yang berasal dari Hulaliu sementara berada di hutan, dan tiba-tiba ada bunyi tembakan. Salah satu dari warga terkena peluru dan menderita luka, lalu meninggal dunia," ungkap Roem.
Dikatakannya, saat ini personil kepolisian sudah berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sekitar dua Platon, diantaranya Platon Brimob dan Sabhara. "Adanya kejadian tersebut, kemudian terjadi konsentrasi massa, dimana sebelumnya kita ketahui bahwa ada desa-desa bertetangga itu ada konflik juga, sehingga ada konsentrasi massa tadi,"jelasnya.
Juru Bicara (Jubir) Polda Maluku itu menjelaskan, korban saat ini sudah dievakuasi, dan sementara diupayakan melakukan visum terhadap luka pada jasad korban. "Motif penembakan itu, saat ini kita belum tahu dan sementara anggota kita masih di lapangan, saat ini Dir Reskrimum sudah berada di TKP bersama Kapolsek, pak Jul juga ada di TKP,"ujarnya.
Ditanya terkait peluru yang digunakan, Roem mengungkapkan, pihaknya belum bisa memberikan statement lebih dalam, karena hal itu nanti dilakukan penyelidikan, setelah itu baru bisa sampaikan. "Yang jelasnya, dia bukan hanya sendiri tetapi dia dengan beberapa orang temannya,"kata Jubir Polda Maluku berpangkat Komisaris Besar Polisi itu kepada awak media.
Dirinya kembali menegaskan, pihaknya belum mengetahui jenis peluru dan senjata apa, yang digunakan penembak misterius itu, dikarenakan kondisi sedang memanas sehingga, masih sulit dilakukan penyelidikan terhadap senjata dimaksud.
"Situasi juga masih panas, kita juga belum bisa untuk memastikan itu peluru kaliber berapa?, atau peluru apa? belum tahu juga dari senjata apa, karena personil masih fokus untuk menjaga situasi,"tegasnya.
Pihaknya berharap dan mengimbau kepada masyarakat, untuk jaga ketenangan dan tidak terprovokasi. "Karena ini juga tidak tahu yang melakukan penembakan itu dari mana, oleh karenanya masyarakat diminta menahan diri dan tidak terprovokasi dengan isu-isu atau kabar-kabar, yang sifatnya hoax atau tidak benar,"tandasnya. (KTE/MG2)
Komentar