Tamilouw Tegang, Enam Warga Luka Tembak
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Warga dan pihak Kepolisian terlibat bentrok. Enam warga luka tembak dan tujuh polisi terluku.
Bentrok kembali pecah di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Selasa pagi (7/12). Kali ini, kericuhan terjadi bukan antar warga, melainkan dengan pihak kepolisian.
Akibatnya, sekira enam orang warga Tamilouw harus mendapatkan perawatan medis. Itu setelah mereka terkena tembakan peluru karet pada bagian organ tubuh mereka.
Korban warga Tamilouw bukan saja dari para kaum laki, tapi juga dari kaum perempuan.
Sementara dikubu polisi, sebanyak tujuh personil mengalami luka-luka. Tak hanya itu, warga juga merusaki empat unit mobil operasional Polri.
Menyikapi hal ini, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M Roem Ohoirat mengatakan, dalam melakukan tugas kepolisian, polisi sangat menjaga adanya aksi benturan dengan masyarakat.
Tapi apabila kemudian itu terjadi, maka awal mula penyebab kejadian bukan datang dari kepolisian, melainkan masyarakat itu sendiri. Sebab polisi selalu mengutamakan cara-cara persuasif dalam menyelesaikan sebuah masalah.
"Penembakan gas air mata dan atau peluru karet, itu hanyalah sebuah upaya paksa. Sebab warga Tamilouw yang lebih awal melakukan penghadangan dan pemukulan terhadap anggota Polri," kata M Roem ketika menggelar konfrensi pers dengan awak media di Mapolda Maluku, Selasa (7/12).
Juru bicara Polda Maluku itu menjelaskan, awal kejadiannya, pada Selasa pagi, personil Polres Malteng menuju Desa Tamilouw dengan maksud akan melakukan penahanan terhadap para terduga pembakaran kantor Desa Tamilouw serta pelaku pengerusakan tanaman milik warga Rounussa.
Sesampainya di Tamilouw, tim Polres dihadang masyarakat. Mereka tidak rela jika ada warga Tamilouw yang ditangkap dan digelandang ke Polres Mateng di Masohi.
Tak hanya menghadang, warga juga melakukan tindakan anarkis dengan merusaki mobil operasional milik polri. Mobil dipukul dengan menggunakan batu, kayu dan benda keras lainnya sehingga menyebabkan beberapa kaca mobil pecah.
"Padahal polisi sudah melakukan pendekatan secara persuasif dengan tokoh masyarakat untuk segera menyerahkan terduga pelaku. Pelaku juga sudah dipanggil. Tapi, masyarakat tak punya etikad baik untuk menyerahkan pelaku. Malah mereka merusaki mobil dan memukul sejumlah polisi," jelasnya.
Dikatakan, maksud penahanan terhadap para terduga pelaku ini agar supaya konflik antar negeri ini bisa diselesaikan dengan baik. Sebab terduga pelaku dari negeri Sepa pun telah diserahkan ke pihak kepolisian.
"Tapi tidak bagi warga Tamilouw. Mereka menghadang dan malah mencoba untuk merebut senjata milik polisi. Terjadi tarik-menarik senjata tapi mereka tak berhasil mendapatinya. Tentu, ini sangat disayangkan," ucapnya.
Disinggung tentang jatuhnya korban akibat dari peluru karet milik anggota polisi, Mantan Kapolres Aru itu mengaku, Wakapolda Maluku, Brigjen Pol Jan de Fretes sudah memerintahkan tim Propam Polda Maluku untuk turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP)
Disana, lanjut Roem, tim Propam akan melakukan pemeriksaan terkait adanya penembakan tersebut. Hasilnya seperti apa, nanti akan disampaikan secara terang-benderang kepada publik.
"Intinya, percayakan saja ke polisi. Yang benar pasti akan dinyatakan benar dan anggota yang salah tentu tak akan kami bela," tegasnya
Ditambahkan, untuk sementara, kondisi keamanan di Tamilouw dalam pemantauan polisi. Warga juga sementara memblokade jalan trans Seram. (KTY)
Komentar