Polisi Gadungan ini Untung Ratusan Juta Rupiah di MBD

KABARTIMURNEWS.COM. AMBON- Tipu muslihat Yakob Wolanteri dengan memanfaatkan nama polisi untuk memuluskan niatnya, ternyata berjalan mulus. Ratusan juta diraup dari korban-korbanya dengan sangat enteng.  Hanya dengan mengaku sebagai anggota Polri dan bisa membantu meloloskan orang menjadi polisi, uang langsung mengalir ke rekening Yakob.

Kini, pria yang mengaku bertugas sebagai anggota Brimob Polres Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar itu, tengah diburu polisi. Itu setelah Yakob dilaporkan ke Ditreskrimum Polda Maluku oleh Yosi Yusuf, salah satu pemuka agama di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang juga menjadi korban Yakob.

"Iya, awalnya dilaporkan ke Mako Brimob, tapi saya diarahkan ke Ditreskrimum Polda Maluku. Pelaku menipu dengan mengaku sebagai anggota brimob Saumlaki," kata Yosi Yusuf dihubungi wartawan kemarin.

Menurutnya, dirinya (Yosi-red) sampai bisa kena tipu berawal dari pertemuan dengan Yakob di salah satu kapal perintis beberapa tahun lalu. Ketika itu Yakob mengaku kalau sudah menjadi polisi.

Yosi sempat belum percaya. Hanya ada salah satu penumpang yang memanggil Yakob dengan sebutan bapak polisi. Dari situ, Yosi lalu mengucap syukur sebab orang yang pernah tinggal dengannya dulu kini sudah menjadi polisi.

Dari pertemuan itu, lalu tukaran nomor handphone. Beberapa bulan kemudian, Yakob menghubungi Yosi untuk membicarakan perihal penerimaan calon anggota Polri dari jalur khusus tanpa tes.

"Dan Yakob ini bilang kalau dia bisa meloloskan banyak orang tanpa tes. Saya yang terlanjur percaya, kemudian menghubungi keluarga dan kenalan-kenalan saya di Pulau Moa dan Pulau Letti. Ada sekitar 10 orang, dan jaminanya uang untuk pelicin," jelasnya.

Dikatakan, Yakob memintakan untuk pergi ke Kota Ambon. Bersama sembilan anak lainnya, dia (Yosi) menuju Ambon dan tinggal di kos-kosan yang terletak di kawasan Galala. Di kosan juga ada belasan orang lainnya.

Bersama puluhan anak ini, hanya menunggu kabar dari Yakob. Tapi kejelasan soal penerimaan Polri lewat jalus khusus tanpa tes tak pernah ada. Setelah diselidiki, barulah Yosi sadar kalau mereka kena tipu. Sebab Yakob bukanlah anggota polisi seperti yang diakuinya.

"Karena tak ada kejelasan, kami cek untuk mencari tahu, dan ternyata Yakob bukanlah polisi. Sementara sejumlah uang sudah dikirim pada beberapa rekening yang dikasih Yakob," kisahnya.

Yosi mengaku, dana ratusan juta itu dikirim secara bertahap. "Disini saya juga sebagai korban karena ikut mengirimkan uang untuk jaminan anak perempuan saya menjadi polwan. Saya ini hanya dimanfaatkan untuk menghubungi yang lain. Sekarang baru diketahui ternyata kami ditipu," ucap dia kesal.

Dia berharap, Yakob yang kini bermukim di Kota Dobo bisa segera di tangkap pihak kepolisian.”Ini agar semua terang benderang. Saya juga dilapori oleh orang tua korban di Polres MBD dengan dalil saya kerjasama dengan dia. Padahal saya ini korban jadi tidak benar saya kerjasama dengan dia," tukasnya.

Dirkrimum Polda Maluku, Kombes Pol Sih Harno yang dikonfirmasi Kabar Timur mengaku belum mendapatkan laporan tersebut. " Saya belum dapat laporan. Nanti saya cek dulu," singkatnya (KTY)

Komentar

Loading...