Polisi Kantongi Terduga Pelaku Penikaman Kiliwow
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terus melakukan perburuan terhadap OTK yang menikam Safril Kiliwow alias Ais.
Ais ditikam dan akhirnya meninggal dunia dalam pertikaian antar kelompok pemuda yang terjadi di Desa Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten SBB, beberapa waktu lalu.
Kasat Reskrim Polres SBB, AKP Piter Matahelumual mengatakan, sampai saat ini, polisi belum berhasil menangkap pelaku penikaman. Namun, identitas dari terduga pelaku sudah teridentifikasi.
“Masih dikejar. Tapi identitas terduga pelaku sudah diketahui, inisialnya LY,” kata AKP Piter dihubungi Kabar Timur, Rabu (6/10). Menurutnya, meski sudah mengantongi identitas terduga pelaku, namun dimana keberadaannya, itu belum berhasil ditemukan. “Anggota masih sementara mendalami keberadaan dari si terduga pelaku,”ujarnya.
Kemudian, penyidik Polres SBB hingga kini masih terus menyelidiki kasus yang menghilangkan nyawa orang itu. Penyidik juga telah mengkonfrontir beberapa keterangan saksi. Tujuannya, agar supaya kronologi dari kasus tersebut dapat tergambar terang. “Pemeriksaan saksi sudah dilakukan. Penyidik juga mengkonfrontir sejumlah pihak agar supaya kasusya tergambar jelas,” sebutnya.
Kendati demikian, Piter tak merinci lebih jauh terkait sosok dan jumlah saksi yang telah dikonfrontir keterangannya.
Sebelumnya diberitakan, enam hari sudah Safril Kiliwow alias Ais meninggal dunia. Pria 27 itu meregang nyawa setelah ditikam orang tak dikenal (OTK) dalam pertikaian antar kelompok pemuda yang terjadi Desa Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Jumat pekan lalu.
Siapa orang yang menghabisi nyawa Ais, itu belum berhasil diungkap pihak kepolisian Polres SBB. Anggota bahkan hingga kini masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penikaman.
“Masih dalam lidik. Pelaku belum ditemukan. Sementara terus dikejar,” kata Kasat Reskrim Polres SBB, AKP Piter Matahelumual menjawab pertanyaan Kabar Timur via chatting WhatsApp, Selasa (28/9).
Menurutnya, atas peristiwa ini juga, sudah beberapa saksi yang diperiksa dan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. “Sejumlah saksi sudah diperiksa,”singkat Matahelumual tanpa merincikan jumlah saksi tersebut.
Terpisah, salah satu warga Kawa, Mahmud meminta pihak kepolisian Polres SBB untuk bekerja optimal dalam menuntaskan kasus penikaman yang berujung kematian tersebut. “Pernah ada kasus serupa di dusun Eli yang korbannya orang dusun Waiputi. Sayang sampai sekarang pelaku tidak ditemukan. Nah, kami tak mau seperti ini. Polisi harus bisa mengungkap siapa pelakunya,” pinta Mahmud.
Saling lempar dan serang antar pemuda berawal dari pesta pernikahan yang digelar di Dusun Pulau Kasuari, Desa Buano Utara, Kamis, 23 September. Tidak diketahui pasti pemicu terjadinya gesekan antar massa, tapi kelompok pemuda sama-sama tersulut amarah dan saling perang.
Dari peristiwa itu, Ais yang berada di lokasi tiba-toba ditusuk oleh OTK dengan menggunakan pisau. Alat tajam itu masuk tepat di punggung kanan dan perut Ais hingga mengeluarkan darah yang banyak.
Sempat dilarikan ke Desa Kawa menggunakan transportasi laut dengan tujuan mendapatkan perawatan medis. Sayang, ditengah perjalanan, nyawa Ais tak dapat tertolong. (KTY)
Komentar