Warga Tiga Dusun Sebut LIN Lumbung Ikan Neraka
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Watubun menegaskan, wakil rakyat akan tetap berusaha agar supaya hak-hak masyarakat tidak terabaikan.
Ratusan warga yang tersebar di tiga dusun di Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) masing-masing dusun Batu Dua, Batu Naga dan Ujung Batu menggelar aksi demonstrasi menyambut kunjungan komisi I DPRD Maluku di wilayah mereka, Senin (4/10).
Aksi warga buntut dari persoalan lahan yang oleh pemerintah akan dipakai untuk dibangunnya infrastruktur pendukung Ambon New Port dan Lumbung Ikan Nasional (LIN).
Menariknya, dari sejumlah spanduk yang dibentangkan, warga menulis kalau LIN bukan lah Lumbung Ikan Nasional melainkan Lumbung Ikan Neraka.
Warga juga serempak berteriak dihadapan wakil rakyat untuk tidak menggusur rumah mereka. Silahkan pemerintah mencari lokasi lain sebab hak-hak warga hingga saat ini belum terselesaikan.
“Kami tidak mau digusur. Silahkan cari tempat lain. Kami sudah menetap puluhan tahun di lahan ini. Dan kami menolak pembangunan LIN,” teriak massa aksi.
Warga Batu Dua, La Jumani mengatakan, sebagai warga yang sudah bermukim puluhan tahun di Batu Dua, tentu akan menolak relokasi dengan alasan apapun.
Pemerintah diminta kembali mempertimbangkan pembangunan infrastruktur LIN di lahan warga. “Tiga dusun ini bukan kintal kosong. Ada ratusan KK yang hidup di kintal ini,” tegasnya.
Ketua Komisi I DPRD Maluku, Amir Rumra mengaku, adanya aspirasi yang disampaikan warga, tentu komisi I DPRD Maluku tetap menindaklanjutinya.
“Kita akan memfasilitasi persoalan ini. Bila perlu kita teruskan keluhan ini langsung ke Kementerian, dan langkah selanjutnya pasti akan kami undang pihak-pihak terkait untuk dibahas lagi,” ujarnya.
Anggota Komisi I Benhur Watubun menegaskan, wakil rakyat akan tetap berusaha agar supaya hak-hak masyarakat tidak terabaikan.
Tentu, ini juga harus menjadi perhatian serius pemerintah. Artinya, jika mengambil kebijakan, lebih dulu harus menyelesaikan hak-hak masyarakat. “Ini perlu menjadi perhatian. Kita tidak mau hak-hak masyarakat diabaikan begitu saja,” pungkasnya. (KTY)
Komentar