Insentif Perawat Gizi RSUD Haulussy “Bermasalah”

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Duit insentif senilai Rp 79 juta untuk "dibagirata" kepada 54 perawat RSUD dr Haulussy pada bagian Gizi ternyata tidak terbagi seluruhnya. Hanya 13 tenaga kesehatan (Nakes) yang kebagian insentif pelayanan pasien Covid-19 di rumah sakit milik Pemprov Maluku itu.

Kepala Instalasi Gizi RSUD dr Haulussy Katerina Rahanra dimintai konfirmasi mengaku hanya 13 Nakes di bagian Gizi yang memperoleh insentif tersebut. "Iya hanya 13 orang. Sesuai usulan kita ke atas (Direktur RSUD)," akui Katerina melalui WhatsApp diterima Kabar Timur, Kamis (29/7).

Namun insentif untuk 13 perawat Gizi itu diberikan berdasarkan beban kerja dan kinerja mereka. Sedang insentif Nakes sisanya sebanyak 41 orang, dia mengaku tidak tahu menahu.

"Tanya langsung jua ke atas, iya ke direktur," akunya.

Namun Direktur RSUD dr Haulussy Ambon Justini Pawa belum berhasil dikonfirmasi. Sementara itu sumber RSUD mengaku nilai insentif sebanyak Rp 79 juta jika dibagi habis hasilnya tiap Nakes mendapatkan Rp1.400.000,-

"Lalu insentif untuk 41 orang uangnya kemana? Ini Khan seperti korupsi," ujar sumber perawat bagian Instalasi Gizi itu.
Sebelumnya mewakili rekan-rekannya dia mengungkapkan 54 nakes bagian Gizi RSUD dr Haulussy yang dibayar hanya dibayar hanya
13 orang masing-masing Rp 1,4 juta. Itu juga mengalami pemotongan sesuai kehadiran.
"Itu jua satu nakes dikasih satu juta (rupiah) saja, su seng wajar ini," aku sumber nakes bagian gizi RSUD itu melalui pesan WhatsApp, Selasa (27/7) lalu. (KTA)

Komentar

Loading...