Gubernur : Yang “Sok- Sok” Sudah Dipecat

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Yang sombong dan kerjanya orentasi dengan uang sudah dibabat habis.
Gubernur Maluku, Murad Ismail mengaku, dirinya telah memecat semua orang yang bekerja "sok-sok" (sombong), dari jajaran birokrasi yang dipimpinnya.
"Ada lagi yang sok-sok itu, sudah dipecat. Padahal semua tujuan akhirnya cuma bukan how many tapi how do it (duit), " tegas Gubernur, dalam sambutannya saat memberikan bantuan sosial di kawasan Masjid Al-Fatah, Ambon, Senin (26/7) .
Menurutnya, orang-orang yang telah dia pecat itu kalau mau dilihat rekam jejaknya, belum ada kontribusi apapun terhadap Maluku. "Tapi ngomongnya gede banget, " katanya.
"Saya kecewa. Tapi kalau saya renungkan, orang-orang seperti ini alangkah bodohnya dan cuma beberapa "ekor" saja diluar itu, dan coba saja kalau kita lihat rekam jejaknya, belum pernah membangun Maluku tuh, "paparnya.
Olehnya itu, Gubernur berharap, agar masyarakat Maluku bisa memberi dukungan kepada dirinya, untuk membangun Provinsi Maluku, agar bisa sejajar dengan daerah lain.
"Tolong masyarakat Maluku semua, kasih kepercayaan sama saya. Suport saya biar saya semangat. Dengan saya punya networking yang ada di Jakarta, akan saya curahkan betul untuk membangun Maluku, " tandasnya.
TAK BERMANFAAT
Sementara itu menyikapi aksi demo menolak penerapan PPKM mikro, yang berlangsung hampir tiga pekan di Kota Ambon, menurutnya, para demonstran adalah orang-orang yang tidak bermanfaat bagi Maluku.
"Begitu kita selidiki, kita lihat orang-orang ini tidak ada manfaatnya untuk Maluku, " kata Gubernur.
",Apa yang pernah mereka buat untuk Maluku, tidak ada kontribusi apa-apa, untuk Maluku. Cuma bisa bikin isu terus.
Orang-orang ini nanti mereka dapat 3S, stres,stroke, dan stop, " tambahnya.
Dikatakan, ada beberapa oknum di Maluku yang senang melihat kesusahan orang lain, dan susah jika melihat orang lain senang. "Jadi tidak ada bagusnya untuk mereka, " ujarnya.
"Jadi tidak ada bagusnya kita ini dimata mereka. Pokoknya cuma mereka saja yang paling bagus, " tegas Mantan Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri itu.
Olehnya itu, dirinya mengimbau seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi dengan berbagai isu yang sengaja dimainkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab itu.
"Saya minta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Kalau ada orang-orang yang mengajak untuk mari kita demo, itu mereka tidak sayang dengan keluarganya. Penanganan dari Covid-19 ini cuma ada tiga yaitu, iman,aman,dan imun, " terangnya.
Lebih lanjut, Gubernur menegaskan, dirinya tidak perduli dengan berbagai isu dan perkataan yang sengaja dikembalikan oleh oknum tertentu. "Saya tidak perduli dengan orang-orang itu, " katanya.
"Yang saya peduli hanya bagaimana kita membangun Maluku , dan masyarakat Maluku harus sejajar dengan provinsi lain. Sebab, Covid ini tidak ada obatnya. Obatnya adalah imun kita. Kalau kita tidak bahagia, semua penyakit akan menyerang kita, " paparnya.
Selain itu, Gubernur juga menyinggung mengenai pinjaman dana SMI Rp 700 miliar. Menurut Murad, dirinya bingung dengan cara berpikir orang-orang yang melakukan demonstrasi terhadap dana tersebut.
"Kita baru muncul kan Rp 700 M saja masyarakat Maluku sudah demo kita.Di Jawa Barat sana sampai Rp 4 T, di gabung dengan kabupaten kotanya semua Rp 18 T. Alangkah naif nya dan tidak tahu cara berpikirnya seperti apa, "tuturnya.
"Kita buat Maluku ini bagus ,bangun trotoar yang standar nya internasional dan itu semua baru dibikin dan belum di poles anti licin, tapi sudah bikin berita anak kecil berselancar di atasnya. Orang bikin bagus tidak di apresiasi, " tutupnya. (KTE)
Komentar