Demonstran Ancam “Buang Celana Dalam” di Kantor Walikota Ambon

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Ratusan demonstran dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN), mengancam  membuang “Celana Dalam” dihalaman Kantor Walikota Ambon, sebagai protes atas kebijakan pemerintah, Kamis (22/7).

Ratusan demonstran ini melakukan aksinya di depan Kantor Walikota Ambon, sejak pukul 12.00 WIT hingga 17.00 WIT sore. Demo itu sendiri dikawal ketat aparat kepolisian dan Satpol-PP.

Hal ini diungkapkan ratusan mahasiswa itu, karena selama proses demo menolak penerapan PPKM mikro di Kota Ambon, Walikota, Wakil Walikota bahkan Sekretaris Kota Ambon, tidak pernah turun menemui para demonstran.

“Jika Walikota Richard Louhenapessy, ataupun Sekkot Ambon, tidak menemui kami maka kita akan buang celana dalam di depan Kantor Walikota, “ tegas Jihad Toisuta, dalam orasinya.

Menurutnya, celana dalam memiliki arti bahwa para pimpinan daerah tidak mampu mengelola pemerintahan. “Itu berarti Walikota dianggap gagal mengelola pemerintahan, “ tegasnya.

Dikatakannya, Walikota, Wakil Walikota Syarif Hadler dan Sekkot Ambon, mestinya turun dan menemui demonstran, agar aspirasi yang disampaikan bisa didengar langsung.

Dirinya juga mengatakan, pihaknya mengundang Walikota dan seluruh pakar hukumnya untuk berdiskusi secara terbuka mengenai penerapan PPKM mikro.

“Sekali lagi saya turun disini, saya undang pakar-pakar hukum didalam Kantor Walikota berdiskusi secara terbuka. Jika kita kalah, kita pulang tanpa syarat, kalau menang maka copot PPKM mikro, “ tegasnya.

Selain itu, para demonstran ini meminta agar Pemerintah Kota harus secara transparansi terhadap pengelolaan anggaran Covid-19. “Kalau disembunyikan, berarti ada sesuatu, “ujar demonstran lainnya.

“Selain minta untuk copot PPKM mikro di Kota Ambon, kami juga harap ada transparansi anggaran COVID-19. Karena ini bukan menjadi sesuatu yang harus dirahasiakan, “ tutup demonstran itu. (KTE)

Komentar

Loading...