Water Cannon Diturunkan, Ratusan Demonstran Bentrok Dengan Polisi di Ambon

??????????????.???,AMBON, - Demo menolak PPKM mikro diperketat di Ambon berakhir ricuh.

Ratusan mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian, didepan Gedung Kantor Walikota Ambon, Jumat 16 Juli 2021.

Ratusan demonstran ini berasal dari sejumlah perguruan tinggi besar di Maluku, seperti IAIN Ambon, Universitas Pattimura, Universitas Darussalam Ambon, dan Poltek Ambon.

Banyaknya masa demonstran, membuat aparat kepolisian sempat kewalahan, sehingga harus menurunkan satu unit kendaraan Water Canon, untuk membubarkan ratusan mahasiswa tersebut.

Terjadi saling dorong dan lempar botol minuman air mineral, dari mahasiswa kepada petugas keamanan. Masa kemudian terlihat brutal, saat aparat kepolisian mengamankan beberapa pendemo.

Sejumlah mahasiswa yang diamankan oleh aparat Kepolisian Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease ini, diamankan di Gedung Balai Kota, dan Pos Kota (Polsek Sirimau).

Aksi bubar paksa yang dilakukan petugas kepolisian itu, mendapatkan respon balik dari ratusan mahasiswa. Tidak terima, ratusan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Maluku itu, langsung berontak.

Sejumlah mahasiswa terlihat diamankan petugas secara kasar, bahkan ada yang diseret dan dipukul. Hal inilah yang membuat demonstran geram, dan menutup jalan sekitar Gedung Walikota Ambon.

Tidak sampai disitu, masa yang dibubar paksa polisi, kemudian lari dari kawasan Gedung Balai Kota, menuju jalan A.Y Patty, hingga terkumpul di Jalan Sam Ratulangi.

Akibat bentrokan tersebut, arus lalulintas dikawasan jalan sekitar, lumpuh total selama kurang lebih 30 menit. Demonstran mengancam tidak akan beranjak dari tempat demo, sebelum rekannya dibebaskan.

Sementara itu, demonstran meminta Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, untuk segera mencabut penerapan PPKM mikro diperketat, karena sangat menyengsarakan masyarakat kecil.

"Cabut PPKM. Walikota harus cabut, karena ini menyengsarakan masyarakat kecil. Kebijakan yang tidak pro rakyat ini yang menyebabkan kita turun jalan, " kata Hijrah, salah satu demonstran dalam orasinya.

Di lokasi demo, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang mengatakan, pembubaran masa demonstran tersebut dilakukan pihaknya, lantaran saat ini masih dalam penerapan PPKM mikro diperketat.

"Ini masih dalam penerapan PPKM mikro diperketat, jadi kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan tidak dibolehkan. Makanya kita bubarkan. Selain itu, aksi tersebut juga menganggu Ketertiban umum, lantaran menyebabkan kemacetan, " terangnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, diamankannya beberapa mahasiswa, lantaran sejumlah demonstran itu dianggap sebagai provokator. "Mereka diamankan karena, menghasut teman-temannya, untuk tidak boleh bubar, " ujarnya.

"Mereka memprovokasi teman-temannya supaya jangan pulang, makanya mereka kita amankan. Mereka hanya kita amankan saja, nanti dilepaskan. Yang terpenting adalah, masa demo bubar dan kembali ke rumah masing-masing dulu, " jelasnya.

Kapolresta juga mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan para Rektor, agar hal serupa tidak terjadi disaat masa penerapan PPKM. "kita akan koordinasi dengan para Rektor, " tutupnya.

Dari hasil pantauan di lapangan, hingga sore ini, ratusan masa belum membubarkan diri dari lokasi demonstran. Para demonstran menggunakan area Gong Perdamaian, dan lokasi sekitar Polsek Sirimau, untuk menunggu dilepasnya rekan mereka yang ditahan polisi. (KTE)

Komentar

Loading...