Penanganan Kasusi Korupsi Simulator Poltek Ambon Lamban

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan mesin simulator drilling atau pengebor mimyak untuk laboratorium migas Politeknik Negeri Ambon dinilai Kejati Maluku lambat. Apalagi para terlapor yang notabene petinggi Politeknik disebut-sebut rajin berkoordinasi dengan institusi kejaksaan, hal ini menimbulkan kecurigaan kasus tersebut bakal mengendap.

Menyikapi lambatnya kinerja korps adhyaksa menangani kasus yang berpotensi total lost alias mubazir karena alatnya tidak dapat digunakan itu, Koordinator Investigasi LPPNRI Maluku Minggus Talabessy angkat bicara.

“Iya bisa saja kembali jadi jadi isu liar di kalangan civitas akademika Politeknik Negeri Ambon. Ini khan disesalkan jika terjadi,” katanya kepada Kabar Timur, Sabtu (19/6) dihubungi melalui telepon seluler.

Kekuatiran kasus ini mengendap pernah muncul ketika dugaan korupsi atas anggaran tahun 2019 Politeknik ini ditangani Kejari Ambon. Ketika itu pihak Kejari melalui Kasintel Sunoto dengan dalih walau kekurangan personil kasus tersebut tetap akan ditangani.

“Kejati perlu transparan, tiap beberapa hari minimal satu minggu perlu ada informasi lah.  Apa saja yang dilakukan,” ujarnya. Kasipenkum Kejati Maluku Wahyudi Kareba dikonfirmasi Selasa pekan lalu mengaku kasus ini telah masuk ranah penyelidikan. Tapi seperti apa, proses tersebut tidak ada informasi.

Kasus yang diduga melibatkan Direktur Politeknik selaku KPA Dedy Mairuhu Cs ini berawal dari pencairan 20 persen atau Rp 1.892.000.000 sejak 5 September 2019 untuk pembayaran awal antara pembeli dengan penjual dengan waktu pelaksanaan pekerjaan 100 hari kalender.

Tapi hingga masa kontrak berakhir pada 9 Desember 2019 mesin simulator tersebut belum berhasil didatangkan oleh kontraktor. Setelah didesak, tapi kontraktor minta bayar 100 persen  baru didatangkan Februari 2020.

“Tapi barangnya seng bisa dipake juga, bagaimana di kontrak barang Amerika, yang datang Cina punya. Dan instruktur alatnya seng ada,” kata sumber Politeknik Ambon, pekan kemarin. (KTA)

Komentar

Loading...