Bupati: Tradisi “Yelim” Kekayaan Masyarakat Kei
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Masyarakat Kei di Kabupaten Maluku Tenggara, memiliki tradisi "Yelim" yang menjadi kearifan lokal untuk menghormati sesama, sehingga perlu terus dilestarikan.
Tradisi ini dikembangkan sejak masa leluhur masyarakat Kei, tanpa memandang status sosial dan agama tertentu.
Menurut Thaher, tradisi "Yelim" menggambarkan kuatnya ikatan persaudaraan masyarakat Kei. Leluhur mereka merasa saling memiliki tanpa memandang perbedaan antara satu dan lainnya.
Karena itu, pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berupaya untuk melestarikan tradisi tersebut dengan ikut berpartisipasi dalam proses "Yelim" untuk pentahbisan dan peresmian Gereja Katolik Santo Josep di Ohoijang pada 14 Juni nanti.
Hal ini juga untuk mendorong masyarakat lainnya untuk tetap menjaga tali persaudaraan tanpa memandang status sosial maupun agama.
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, kata Thaher, telah mengantarkan "Yelim" mereka kepada panitia pentahbisan dan peresmian gedung gereja Paroki Ohoijang tersebut pada 11 Mei 2021.
Panitia Pentahbisan Gereja Katolik Santo Josep Ohoijang mengapresiasi langkah yang diambil oleh Bupati Malra bersama jajarannya.
Pemberian pemerintah kabupaten, desa setempat dan kelompok masyarakat lainnya dalam bentuk "Yelim" telah membantu dan meringankan pihak gereja untuk menyukseskan pentahbisan gereja mereka.
"Kami sangat berterima kasih, karena bupati dan jajaran tidak henti-hentinya hadir dan memberi perhatian kepada umat kami di Paroki Ohoijang," kata Bosko. (AN/KT)
Komentar