Murad: Negara Rugi Bila tak Bangun Ambon New Port

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Gubernur Murad Ismail mengaku, negara bisa alami kerugian bila tidak atau terlambat membangun Ambon New Port, dan Fish Market bertaraf internasional, di Maluku.

“Ada lima spot ikan terbesar di dunia,  Maluku dan Maluku Utara yang ke empat dan lima. Makanya Pembangunan Ambon New Port harus segera direalisasikan, kalau tidak nanti rugi negara kita, “ kata Murad Ismial, di Ambon, Selasa (1/6).

Murad mengatakan, pembangunan Ambon New Port di kawasan Desa Waai dan Liang Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), dianggarkan Rp 5 triliun dan Fish Market Rp 1,5 Triliun.

Ambon New Port,  akan dibangun diatas lahan seluas 700 hektare, dan Fish market 200 Hektare. Angka Rp 5 Triliun dan 1,5 triliun yang dikeluarkan negara untuk pembangunan tersebut, akan menghasilkan devisa besar bagi keuntungan Indonesia.

“Menurut Menteri Perdagangan dan Menteri KKP, jika hal itu terkelola secara baik, bisa menghasilkan devisa kepada negara dalam sehari Rp 294 Miliar.  Bayangkan kalau satu hari bisa hasilkan Rp 294 Miliar, berarti satu tahun itu Rp 244 Triliun,”  ungkapnya.

Selain itu, Gubernur mengaku, dari 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) di Indonesia,  Maluku miliki tiga dari situ, diantaranya WPP 174 di Laut Banda, 175 di laut Seram, dan 718 di Aru.

“WPP di Banda dan Seram miliki ikan migran alias besar-besar. Dan yang baru jalan sekarang itu hanya di Aru yakni WPP 781, dengan ikan-ikan dasar yang bukan migran. Makanya ini harus dimanfaatkan agar bisa menghasilkan devisa besar terhadap negara, “ tegasnya.

Gubernur mengaku, masalah ini telah dibicarakan bersama PresidenJoko Widodo. “Sudah saya sampaikan kepada Bapak Presiden, kalau ini tidak dikerjakan, alangkah ruginya negara kita, “ katanya.

“Saya berharap Bapak Presiden dan Menteri terkait lainnya, untuk libatkan Maluku soal lahan. Sebab, rugi kalau kita main-main dengan lahan, nanti Maluku akan tertinggal selamanya,” harap dia.

Menurut dia, saat ini dirinya butuh dukungan semua pihak termasuk masyarakat dalam upaya realisasi pembangunan tersebut. “Sebelum pak Jokowi turun nanti, kita harus manfaatkan kesempatan emas ini. Tolong dukung dan bantu saya, “ ujarnya.

“Kemungkinan besar, awal November ini sudah mulai dibangun.  Diperkirakan akhir 2023 nanti pembangunan sudah selesai. Pembangunan tersebut akan ditangani langsung Kementerian Perhubungan, kita hanya terima bersih, “ jelas Gubernur.

Gubernur menambahkan, selama ini dirinya  kerap ke  Jakarta, bukan untuk main-main. “Saya ke sana hanya urus Malukut.  “Saya tidak cari apa apa di Maluku, saya hanya mau berjuang agar Maluku bisa sejajar dengan provinsi lain di Indonesia. Orang Maluku kalau masih punya sifat lain “kuku” lain, kita nanti tidak akan maju, “imbuhnya.

“Tolong bantu saya. Saya tidak akan korupsi, saya tidak akan berkhianat kepada masyarakat Maluku, karena saya punya visi-misi adalah, Maluku yang terkelola jujur, bersih dan melayani terjamin dalam kesejahteraan, berdaulat atas gugusan kepulauan, “ tutupnya. (KTE)

Komentar

Loading...