Korban Kebakaran Ongkoliong Kembali Tagih Janji Pemkot
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Puluhan warga yang menjadi korban kebakaran tahun 2020, di kawasan Ongkoliong, Desa Batu Merah, Sirimau, kembali menagih janji Pemerintah Kota (Pemkot), dengan melakukan aksi demo, di depan Gedung Balai Kota Ambon, Kamis (8/4).
Dalam aksi yang dikawal ketat aparat gabungan dari kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol-PP) itu, puluhan korban kebakaran ini mendesak Pemkot, segera menepati janji untuk memberikan bantuan dana stimulan senilai Rp 15 juta per Kepala Keluarga kepada mereka.
“Kami sudah datang dua kali dalam beberapa waktu terakhir dengan melakukan aksi yang sama. Permintaan kami hanya satu, yakni mana janji Pemerintah Kota, yang katanya mau kasih korban kebakaran Rp 15 juta per Kepala Keluarga, “ kata salah satu korban kebakaran, Wais Alkarni Upuolat, dalam orasinya.
Dikatakannya, pertemuan antara korban kebakaran dan Pemerintah Kota Ambon, yang diwakili Sekertaris Kota, A. G, Latuheru, tanggal 1 April 2020 lalu, telah membuat puluhan korban kebakaran berharap besar. Namun harapan tersebut tak kunjung jadi kenyataan.
“Pak Sekertaris Kota janji kasih setiap KK dari Korban kebakaran Rp 15 juta. Tapi mana buktinya. Kami semua sebagai korban merasa dibohongi, Pemkot secara langsung telah memberikan harapan palsu, “jelasnya.
Lebih lanjut, para korban kebakaran Ongkoliong itu mengaku, dua kali melakukan aksi di depan Kantor Walikota Ambon, namun tidak pernah mendapatkan kesempatan bertemu pimpinan tertinggi dalam hal ini Richard Louhenapessy.
“Sudah dua kali kita lakukan aksi yang sama. Dan hari ini (kemarin) kita ingin sekali aspirasi semua korban kebakaran didengar bapak Walikota. Namun mengapa beliau tidak bisa menemui kami untuk memberikan satu kepastian, “ ungkapnya.
Mirisnya, puluhan korban kebakaran ini mengaku Pemerintah Kota Ambon seperti sudah lepas tangan dari semua yang telah dijanjikan. “Tenda pengungsian sudah bocor, dan tidak ada perhatian serius dari Pemkot, “ katanya.
Atas janji Pemerintah Kota yang tak kunjung direalisasikan itu, para korban ini mengatakan, Richard Louhenapessy dan Sekertaris Kota Ambon, A. G, Latuheru pembohong, dan suka umbar janji. “Pimpinan di Kota ini pembohong dan tidak bertanggungjawab. Kalau seandainya mereka pimpinan yang merakyat, pasti bisa datang dan menemui kami, kemudian beri kepastian. Bukan malah menghadapkan kita dengan petugas keamanan,” tutupnya.
Dari hasil pantauan Kabar Timur, hingga demonstrasi berakhir, tuntutan demonstran untuk bertemu Walikota Ambon, atau Sekertaris Kota Ambon, tidak terealisasikan. (KTE)
Komentar