Hari Ini, Petugas di Rutan Ambon Diperiksa

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Pihak Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon telah agendakan jadwal pemeriksaan terhadap petugas yang berjaga dimalam kaburnya empat tahanan milik Rutan Ambon.
Plt Kepala Rutan Kelas IIA Ambon, Husein mengatakan, pemeriksaan terhadap petugas jaga dilakukan agar dapat mengetahui jelas soal penyebab kaburnya empat orang tahanan tersebut. “Untuk pemeriksaan terhadap petugas, kami sudah jadwalkan Senin besok (hari ini-red) atau dipekan ini,” kata Husaini dihubungi Kabar Timur, Minggu (21/3).
Menurutnya, kaburnya empat tahanan sejak Senin (15/3) hingga saat ini sudah terhitung sepekan. Tapi belum juga dilakukan pemeriksaan terhadap petugas jaga dikarenakan pihaknya yang masih fokus ke pengejaran pelaku. “Bukan kita sengaja, tapi memang petugas masih tersebar di lapangan untuk mengejar tahanan kabur dimaksud,” jelasnya.
Yang pasti, lanjut dia, pemeriksaan tetap dilakukan. Selain ke petugas jaga malam itu, juga terhadap dua tahanan yang sudah lebih awal tertangkap. “Kita juga akan memeriksa Yermias Sinay dan Darma Adam. Dua orang ini kabur di malam itu tapi kemudian berhasil ditemukan,” tandasnya.
Ditanya soal isu terkait adanya kerjasama antara petugas dengan mereka yang kabur, Husain menepis. Sebab, keterangan awal yang diambil dari Yermias Sinay dan Darma Adam, tidak ditemukan adanya indikasi kerjasama antara petugas dan yang kabur. “Tak ada indikasi itu. Nanti semua akan terang setelah dilakukan pemeriksaan pada senin ini,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak empat tahanan dengan beragam kasus kabur dari rumah tahanan (rutan) Kelas IIA Ambon. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (15/3) subuh. Mereka yang kabur diantaranya Yermias Sinay, Darma Adam, Dominggus Saiya dan Fransisco Nahumury.
Meski berhasil kabur, tapi dua dari empat tahanan ini kembali ditangkap. Keduanya yakni Yermias Sinay dan Darma Adam. Sementara Dominggus dan Fransisco masih buron. Bagiamana cara mereka agar bisa kabur? Kepala Pelaksana Rutan Kelas IIA Ambon, Husaini menjelaskan, empat tahanan ini sepertinya sudah menyusun rencana lebih awal untuk melarikan diri.
“Mungkin karena mereka melihat plafon di WC blok tempat mereka dikurung sedikit terbuka, makanya mereka memanfaatkan itu. Jadi sepertinya sudah direncanakan,” kata Husaini kepada wartawan di Ambon, Rabu (17/3).
Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Senin subuh. Plafon di rutan tidak begitu mudah dibobol. Sebab setelah plafon, dipasang juga teralis ornamen. “Tapi mereka ini menggunakan alat tang untuk memotong teralis ornamen,” tuturnya.
Usai melawati plafon, empat tahanan ini kemudian menuju bagian belakang dan memanjat tembok dengan menggunakan bantuan tali atau kain. Kawat yang terpasang di pagar pun dipotong dengan alat tang.
Mereka dengan mudah memanjat tembok tanpa sepengetahuan petugas karena saat itu posko tiga tidak ditempati petugas jaga. Sementara di posko dua, penjaga tertidur setelah meminum obat maag.
“Mereka kabur diantara pos tiga dan pos dua. Di pos tiga ini tidak ada orang. Sementara di pos dua, penyakit maag petugas kumat. Setelah dia minum obat, kemudian tertidur. Sekilas saya dengar begitu. Tapi nanti baru kita lakukan pemeriksaan. Sementara kita fokus ke pencarian tahanan kabur,” paparnya.
Di bagian belakang, lanjut dia, ada empat pos penjagaan. Tapi kekurangan personil, makanya yang dijaga petugas hanya pos dua dan pos empat. “Kita kekurangan personil sih. Sementara cukup banyak tahanan disini. Makanya empat pos dibelakang itu, kita sesuaikan saja,” sebutnya.
Dari mana alat tang itu diperoleh oleh tahanan, Husaini mengaku nanti akang diketahui setelah dilakukan pemeriksaan. Tapi kalau untuk barang ini dibawa dari luar saat besuk tahanan, ini tidak mungkin.
“Kalau narkoba sabu, ya bisa kita curigai datang dari luar, sebab kalau misalnya disembunyikan di tempat sensitif orang, kita juga tidak periksa sampai disitu. Tapi kalo tang atau gunting, pasti ketahuan sebab barangnya cukup besar dan bisa terlihat,” terang dia.
Soal ada kerjasama dengan petugas untuk memasukan tang ke tahanan, Husaini belum bisa memastikan itu. Prinsipnya semua akan terang setelah dilakukan pemeriksaan. Terkait tahanan yang berhasil di tangkap, Husaini menjelaskan, Darma Adam kabur dan pergi ke kawasan Kebun Cengkih, Ambon. Tapi oleh keluarganya, Darma Adam kembali diserahkan secara baik-baik ke pihak rutan.
Sementara Yermias Sinay, petugas melakukan penyergapan. Saat itu Yermias berada di dalam sebuah rumah di kawasan Batu Meja Ambon. Sempat terjadi saling kejar. Tapi, Yermias yang sembunyi di dalam selokan, berhasil ditangkap.
Untuk Dominggus dan Fransisco, foto dari dua tahanan ini sudah disebarkan luas ke seluruh Polsek. Hal ini dilakukan untuk membantu pihak rutan menangkap dua buron rutan Waiheru tersebut.
Empat orang ini masuk ke rutan Waiheru Ambon dengan kasus berbeda. “ Ada kasus persetubuhan, kasus pencuri dan kekerasan dan kasus cabul. Sanksinya juga beda-beda. Ada yang sembilan tahun dan kurang dari itu,” pungkasnya. (KTY)
Komentar