Kasus Covid-19 Diprediksi Kembali Meledak Februari

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Jumlah kasus Covid-19 di Maluku hingga Kamis (21/1), tercatat mencapai 6.148, dengan 923 orang dalam perawatan dan 93 orang meninggal.
Satuan tugas pencegahan dan penanganan Covid-19 memprediksi terjadi ledakan kasus Covid-19 di Maluku pada Februari mendatang. Kasus corona meningkat sejak awal Januari dipicu lemahnya penerapan protokol kesehatan.
Mencegah terjadinya penyebaran covid-19 di klaster perkantoran, Satgas covid-19 melakukan rapid tes antigen massal kepada seluruh ASN lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon.
Rapid tes antigen ini juga upaya untuk mendukung kebijakan pemberlakuan swab tes bagi ASN maupun tamu yang datang berkunjung di kantor gubernur Maluku dan Balai Kota Ambon.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Maluku, dr. Adonia Rerung menjelaskan, langkah ini diambil berdasarkan hasil rapat Pemprov Maluku, Dinas Kesehatan, Badan Kepegawaian (BKD) Kota Ambon, Rabu (20/1). Rapat ini menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian melalui rapat virtual dengan para kepala daerah.
Dalam rapat tersebut diprediksi lonjakan kasus Covid akan terjadi lagi pada Februari 2021. Lonjakan juga masih terjadi secara nasional. Ini berdasarkan hasil kajian epidemiologi.
“Antisipasi lonjakan yang diduga akan terjadi pada Februari, akan dilakukan skrining rapid antigen bagi semua ASN Pemprov dan Pemkot Kota Ambon, nanti juga disusul kabupaten/kota lain. Jadi akan dilakukan tes rapid antigen,” kata Adonia menyampaikan keterangan pers di kantor gubernur Maluku, Kamis (21/1).
Total ASN lingkup Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon 3.500 orang. Penerapan kebijakan ini akan dibarengi dengan pembagian sistem kerja ASN, 50 persen work from home atau kerja dari rumah dan 50 persen work from office (kerja dari kantor) yang mulai efektif berjalan 25 Januari-28 Februari 2021. “ASN yang bekerja (di kantor) itu wajib tes rapid antigen dan hasil pemeriksaan antigen akan dibuktikan dengan pemberian kartu yang akan diperiksa oleh Satpol PP,” ujar dia.
Satgas Covid-19, menargetkan hingga Minggu (24/1), 1.500 pegawai telah dites rapid antigen dan sisanya dilakukan bertahap. “Jika ada yang positif, akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab,” kata Adonia.
Tes rapid antigen juga diberlakukan untuk tamu di kantor gubernur dan balai kota. Dan jam kunjungan tamu dibatasi.
Adonia katakan, kebijakan ini akan dievaluasi akhir Februari mendatang. “Kalau sampai Februari (lonjakan kasus) masih tinggi, dievalusi lagi untuk langkah selanjutnya (akan berlanjut atau tidak),” tukas Adonia. (KT)
Komentar