Gubernur “Jenderal” Maluku Kritik Tokoh Asal Pulau Haruku
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Kondisi Jalan di Pulau Haruku sejak lama hancur. Padahal banyak tokoh asal pulau itu, pernah memimpin Maluku dan Maluku Tengah, luput dari perhatian mereka.
Gubernur “jenderal” Maluku, Murad Ismail menegaskan, banyak putera atau tokoh asal Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), yang sukses memimpin Maluku dan Kabupaten Malteng, kendati mereka luput dari perhatian jalan di daerah itu.
“Banyak Orang Pulau Haruku pernah memimpin di Maluku, baik sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, dan Bupati. Namun Kondisi jalan di pulau itu. Ini seperti luput dari perhatian mereka,” ungkap Murad Ismail, menjawab wartawan, Senin, kemarin.
Dikatakan kondisi jalan di Pulau Haruku sudah hancur sejak lama. Padahal, lanjut Murad, banyak tokoh-tokoh asal Haruku yang pernah jadi penguasa baik Provinsi bahkan di Kabupaten Malteng, sudah hampir 20 tahun dipimpin orang dari Pulau Haruku.
“Kalian harus tahu yah, orang Haruku pernah Jadi Gubernur, pernah jadi Wakil Gubernur dan jadi Bupati 20 tahun di Malteng, tapi tak satu pun melihat atau memperbaiki kondisi jalan di daerah. Mereka seolah-olah buta,” ujar Murad Ismail, menyentil.
Menurutnya, kondisi jalan di Pulau Haruku sudah hancur atau rusak parah. Mereka sepertinya luput dari pandangan pemerintah. “Waktu saya kampanye Pilkada 2018 lalu, jalan di Pulau Haruku itu “Hancur Lele”,” terang Murad.
Rasa empati dan perhatian akan jalan yang hancur, dirinya bertekad ketika menjadi gubernur, jalan di Pulau Haruku, akan menjadi prioritas. “Janji dan tekad itu, kini saya buktikan. Biar usia saya memimpin Maluku baru dua tahun, tapi saya sudah buktikan, jalan disana sudah saya perbaiki,” aku Murad Ismail.
Padahal, lanjut Murad, dirinya bukanlah putera dari Pulau Haruku.”Saya orang Jezirah Leihitu bos. Tapi, saya prihatin dengan jalan itu, dan kini sudah saya perintahkan untuk perbaiki. Pekerjaan proyek jalan di Pulau Haruku, sudah capai finishing dan tinggal diresmikan saja,”beber Murad.
Meski sebagai putera Jazirah Leihitu, belum berbuat maksimal terhadap daerahnya, tapi daerah lain dia prioritaskan. “Saya belum bikin jalan di Jazirah, tapi saya bikin jalan Haruku. Dalam waktu dekat nanti saya akan resmikan jalan Pulau Haruku sudah bagus dan hotmix semua,” terangnya.
Setelah rampung Jalan di Pulau Haruku, dirinya telah berjanji akan memperbaiki, Jalan di Aboru. “Setelah Haruku, saya akan tuntaskan janji saya untuk warga Aboru. Jalan di daerah itu akan masuk prioritas selanjutnya. Insya Allah, di tahun 2021, saya akan perbaiki jalan di Aboru,” kata Murad.
Selain, prioritas di Haruku dan Aboru, Murad juga memastikan, semua alokasi anggaran akan dikerahkan membangun pelbagai infrastuktur dalam membuka keterisolasian warga yang selama ini diabaikan.
Insya Allah, semua keluhan daerah yang selama ini terbaikan dengan proyek-proyek infrastrukstur akan menjadi prioritas dirinya memimpin Maluku. Insya Allah, semua akan merata kedepan,” tutup mantan Dankorps Brimob ini. (KTE)
Komentar