Harap di 2021, Pemerintah Perbaiki Kerusakan Jalan Mamua

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Kerusakan jalan di Dusun Mamua, Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) sudah sejak tahun 2011 silam. Kerusakan ini terjadi akibat dari banjir bandang yang pernah menghantam kawasan tersebut. 

Sayang, hingga 10 tahun berlalu, tak pernah ada solusi terbaik atas kerusakan jalan ini. Jalan tak lagi beraspal. Hanya batu berukuran kepalan tangan orang dewasa yang menjadi alas. Selain jalan dengan panjang sekira 200 meter yang mengalami kerusakan, jembatan di kawasan itu pun demikian. 

Papan jembatan tidak lagi lengkap. Ada yang berlubang bahkan rusak parah. Hal ini kemudian membuat kebanyakan pengguna jalan berhati-hati jika melintasi jembatan itu. 

Masyarakat yang resah melintasi jalur ini sudah ulang kali mengeluh ke pemerintah. Hasilnya, sia-sia. Padahal, jalan dan jembatan Mamua merupakan satu-satunya akses darat yang dilalui ratusan mobil asal Leihitu menuju Kota Ambon.

Masyarakat Leihitu agak sedikit senang dengan terpilihnya Murad Ismail sebagai Gubenur Maluku. Mereka berharap, Murad yang adalah putra Jazirah bisa melihat kerusakan jalan ini. Tapi, dua tahun kepemimpinan Murad berjalan, belum ada tanda-tanda kapan pekerjaan jalan dan jembatan itu dilakukan. 

“Kita harap pak Murad bisa melihat masalah ini di tahun 2021 mendatang. Kita tahu pak Murad bukan gubernur Leihitu, beliau gubernur Maluku. Tapi setidaknya tolong lihat masalah kami yang sudah cukup lama ini,” kata sejumlah warga Leihitu ketika diwawancarai Kabar Timur, Selasa (1/12) 

Salah satu warga Leihitu, Hamzah Tatis mengatakan,   dampak dari kerusakan jalan ini akan lebih terasa jika musim penghujan tiba. Badan jalan akan terpenuhi air yang kemudian dapat menyebabkan pengguna jalan mudah tergelincir. 

“Sebab kalau air menggenangi badan jalan, kita yang mengendarai sepeda motor tidak bisa melihat batu yang ada di badan jalan. Siapa salah naik dan menggiling batu, ya dia bisa tergelincir,” paparnya. 

Warga lainnya, La Risman mengaku, sudah sangat resah dengan kondisi jalan Mamua. Batu yang memenuhi seluruh badan jalan sangat berpengaruh terhadap kendaraan yang dikemudikannya. 

“Saya ini sopir angkot. Sejak 2011 saya bolak balik jalur itu. Kerusakan jalan membuat alat-alat kendaraan kami cepat kalah. Misalnya seperti per mobil yang cepat kalah dan alat lainnya,” sebutnya

Dia berharap Pemerintah Maluku bisa memprogramkan untuk perbaikan jalan dan jembatan Mamua di tahun 2021 nanti. Ini penting sehingga arus lalu lintas di Leihitu bisa normal tanpa ada hambatan. 

“Kita ini takut musim hujan yang berkepanjangan. Karena kalau begitu, pasti air sungai Mamua akan meluap dan itu menghambat aktivitas kami di Leihitu,” pungkasnya. (KTY)

Komentar

Loading...