Lagi, Musda Partai Golkar Bermasalah

Ist

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Pelaksanaan musyawarah daerah (Musda) DPD II Partai Golkar, selalu berbuntut masalah. Setelah sebelumnya sejumlah agenda partai lima tahunan itu berakhir ricuh, sehingga prosesnya dilanjutkan ke DPD Partai Golkar Maluku, dan diadukan ke DPP Partai Golkar.

Kini,  Musda  Partai Golkar Kepulauan Tanimbar (KKT) ikut bermasalah. Ceritanya, surat DPD Partai Golkar Maluku, diabaikan dua fungsionaris DPD Partai Golkar Maluku, yakni Ronny Sianressy dan Hamdja Nurleli. Berdasarkan  surat DPD Partai Golkar Maluku, Musda Partai Golkar KKT digelar di kota Ambon. Namun, Sianressy dan Nurlely, ngotot menggelar Musda Partai Golkar KKT di kota Saumlaki, beberapa waktu lalu. Hasilnya, Piet Kait Taborat terpilih menjabat ketua DPD Partai Golkar KKT.

Atas persoalan  itu, DPD Partai Golkar Maluku, membentuk tim kajian dan evaluasi  Musda Partai Golkar KKT. Tim kajian dan evaluasi  dipimpin Ridwan Marasabessy. Ketika dihubungi, Kabar Timur, Selasa  (29/9) Marasabessy, enggan berkomentar panjang lebar terkait persoalan Musda Partai Golkar KKT. Dia mengaku, hanya ditunjuk buat kajian. “Tim sementara  buat kajian Musda Partai Golkar KKT. Hasilnya,  nanti serahkan ke Ketua DPD Partai Golkar Maluku, Ramli Umasugy,”kata Marasabessy.

Ketika disinggung hasil Musda Partai Golkar KKT, tidak sah, dia mengaku, kewenangan memutuskan ada di Ramli Umasugy, sebagai Ketua DPD Partai Golkar Maluku.”Keputusan terakhir ada di Pak Ramli. Putusanya Musda Partai Golkar KKT di Kota Ambon, atau dimana kita tidak tahu,”sebutnya.

Ketika disinggung, Musda Partai Golkar KKT, diulang, dia enggan memastikan.”Apakah diulang atau dievaluasi kah dikembalikan ke Pak Ramli, punya kebijakan,”katanya.

Sederet Musda DPD II Partai Golkar, bermasalah, yakni Musda Partai Golkar Bursel, Seram Bagian Barat, Maluku Tengah, dan Kota Ambon. Namun, hasil  Musda lanjutan Partai Golkar Bursel dan SBB di DPD Partai Golkar Maluku,   tidak dipersoalkan.

Meski Rudi Lailosa, terpilih pada  Musda lanjutan DPD Golkar Malteng, di DPD Partai Golkar, beberapa waktu lalu, dipersoalkan sejumlah kader. Mereka kini mengadu ke DPP Partai Golkar. 

MUSDA AMBON ALOT

Sementara itu, Musda lanjutan DPD Partai Golkar Kota Ambon, di DPD Partai Golkar Maluku, hingga Selasa (29/9) masih berlangsung. Belum ada kata sepakat siapa Ketua DPD Partai Golkar Kota Ambon.

Pantauan Kabar Timur, di DPD Partai Golkar Maluku, lokasi musda lankutan DPD Partai Golkar Kota Ambon, tampak pendukung dua calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Ambon, Max Siahay dan Ely Toisuta, sama-sama berpegang pada argumentasi masing-masing, sehingga belum ada titik temu. 

Pendukung Siahay, tetap berpatokan pada hasil kerja Stering Comite, sesuai Juklak  nomor 2/ DPP/GOLKAR/II/2020 tentang tata cara Musda Partai Golkar. Hasil verifikasi Stering Comite, Siahay mengantongi 30 persen pemilik suara. 

Namun, pendukung Toisuta, ngotot Ketua DPRD Kota Ambon itu, memenuhi syarat karena mengantongi 30 persen suara.”Sejak di buka Musda lanjutan Partai Golkar, Senin (28/9) hingga saat ini masih terjadi perdebatan alot. Jadi belum ada kesepakatan siapa ketua DPD Partai Golkar Kota Ambon,”kata salah satu anggota Stering Comite Musda DPD Partai Golkar Kota Ambon, Fagi Divinubun, kepada Kabar Timur, Selasa (29/9). (KTM)

Komentar

Loading...