Widya-Kasrul Jenguk Adzra Bayi Hidrosefalus
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON,- Beragam dukungan terus mengalir kepada Ipa Husna Albar dan Taha Assagaff, orang tua dari Adzra Nikmat Assagaf, bayi penderita penyakit hidrosefalus.
Salah satunya datang dari istri Gubernur Provinsi Maluku, Widya Murad. Widya yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Maluku itu hadir didampingi Sekda Maluku, Kasrul Selang, Kadis Kesehatan Maluku, Meikyal Pontoh, Direktur RSUD Haulussy Ambon, Rita Tahitu, Kadis Sosial Maluku, Sartono Pining dan spesialis dokter anak, Sri Wahyuni Joko.
Ketua Penggerak PKK Maluku, Widya Murad mengatakan, sebagai Ina Latu Maluku atau ibu dari orang Maluku, tentu dirinya merasa terpanggil dengan kondisi Adzra.
"Saya baru tahu informasinya melalui di sosial media beberapa hari lalu. Dan hari ini saya datang didampingi pak Kasrul, Ibu Pontoh dan lainnya untuk melihat langsung kondisi Adzra sekaligus memberikan bantuan," kata Widya kepada Kabartimurnews.com di kediaman bayi Adzra, Hila, Pulau Ambon, Senin (3/8).
Menurutnya, Adzra memang butuh perhatian khusus. Sebab jika tidak, maka kondisi Adzra akan semakin lebih parah dari hari ke hari. Kepalanya akan terus membesar. Penanganannya pun akan menjadi lebih sulit jika tidak ditangani lebih dini.
Baginya, kehadirannya sebagai bentuk kasih sayang kepada masyarakat Maluku terutama bayi,balita dan anak penderita penyakit.
"Alhamdulilah, kami sudah bisa datang memberikan bantuan serta mengecek langsung kondisi Adzra. Pesan saya, orang tua Adzra harus tetap semangat. Semoga ada hikmah dibalik peristiwa ini," pungkasnya.
Sekda Maluku, Kasrul Selang mengatakan, pemerintah tetap berempati dengan kondisi masyarakatnya seperti ini. Tentu, pemerintah Maluku akan menyiapkan fasilitas tiket pesawat pulang-pergi.
"Kita siapkan fasilitas tiket PP dan dua orang pendamping sampai di Surabaya. Kita juga sudah mengurus BPJS untuk 4 orang keluarga Adzra," tuturnya
Kadis Kesehatan Maluku, Meikyal Pontoh mengatakan, setiap persoalan kesehatan, jika pesannya tersampaikan sampai pada Pemerintah, tentu pemerintah lewat Dinas Kesehatan akan menindaklanjutinya.
"Yang penting masalahnya sampai ke telinga pemerintah, itu pasti ditindaklanjuti. Buktinya seperti adik Adzra saat ini," paparnya
Untuk merujuk ke Surabaya guna penindakan operasi, Pontoh mengaku, pemerintah telah menyiapkan semuanya. Perjalanan ke Surabaya akan didampingi dua pendamping dari Dinas Kesehatan.
"Kita dampingi sampai pada penindakan di tempat tujuan. Setelah itu kita kembali dan melakukan pantauan perkembangan Adzra," tukas dia.
Dokter spesialis anak, Sri Wahyuni Djoko malah mengaku agak berat merujuk Adzra untuk operasi di Surabaya. Alasannya, sesuai pemeriksaan cepat, ditemukan ada tekanan tinggi pada kepala bayi berusia 5 bulan lebih itu.
"Jadi Adzra tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan lewat udara. Kita takutkan, pembuluh darah otak pecah sehingga menyebabkan adik Adzra mudah meninggal dunia," tandasnya
Selain itu, Sri juga menemukan adanya infeksi paru-paru. Ini terjadi akibat dari keseringan muntah. "Jadi memang benar-benar kita skrining lengkap dulu. Melihat paru-paru dan darahnya juga apakah ada anemia, layak tidak lakukan operasi dan sebaginya," sebutnya
Kemudian jika semua pemeriksaan sudah lengkap, itu tidak serta-merta Adzra bisa langsung diberangkatkan.
"Nanti dipertimbangkan lagi, apakah mau dirujuk ataukah tindakannya hanya dilakukan di Ambon. Kalau orang tua mau di Ambon, pemerintah yang akan mendatangkan dokter spesialis," kuncinya. (KTY)
Komentar