Rekomendasi Golkar Pilkada MBD “Kabur”
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Rekomendasi Partai Golkar di Pilkada Maluku Barat Daya 2020 semakin kabur. Meski Niko Kilikily mengklaim rekomendasi Partai Golkar hampir pasti diserahkan kepadanya, namun hingga kini belum jelas kapan menerima “surat sakti” itu.
Informasi yang diterima Kabar Timur, menyebutkan belum diputuskan rekomendasi Golkar di Pilkada MBD karena terjadi tarik menarik antara elite DPP Golkar dan DPD Golkar Maluku.
“Sebagian elite DPP Golkar menghendaki rekomendasi diberikan kepada Benyamin Noach-Ari Kilikily yang telah mengantongi lima rekomendasi parpol. Sementara elite DPD Partai Golkar Maluku bersikukuh rekomendasi diberikan kepada Kilikily-Petrus,” kata sumber Kabar Timur, Minggu (26/7).
Korwil Maluku dan Maluku Utara DPP Partai Golkar Hamzah Sangadji, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Deki Loupatty, Ketua DPD Partai Golkar Maluku Ramli Umasugy dan Niko Kilikily tidak merespon panggilan telepon seluler Kabar Timur.
Sementera itu, Wakil Ketua DPD Golkar MBD Jefri Rehiraky mengatakan, rekomendasi Partai Golkar telah dikeluarkan kepada pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati MBD, Desianus Orno-Bastian Petrus.
“Tetapi sesuai mekanisme, pasangan ini tidak memenuhi persyaratan dukungan partai politik karena harus didukung minimal dua partai politik (atau minimal empat peraih kursi di DPRD MBD). Karena itu, wacana Partai Gerindra dan Gerindra berkoalisi, dengan membongkar pasangan Kilikily sebagai calon bupati dan Bastian Petrus, calon wakil bupati,” kata Rehiraky melalui rilis yang diterima Kabar Timur, kemarin.
Menurutnya, pasangan Desianus Orno-Bastian Petrus telah memulai tahapan sesuai mekanisme partai, mulai dari pendaftaran di tim penjaringan calon tingkat kabupaten sampai DPD Golkar Maluku dan DPP.
“Namun perlu juga diketahui bahwa ada tiga pasangan calon yang resmi mendaftar di Partai Golkar, yakni Benyamin Noach-Ari Kilikily, Desianus Orno-Bastian Petrus dan Melkias Frans tanpa pasangan wakil bupati,” ungkapnya.
Jika DPP Partai Golkar memaksakan rekomendasi kepada Niko Kilikily-Bastian Petrus, menurutnya tidak melalui proses dan mekanisme, sehingga berpotensi menghambat konsolidasi di tingkat bawah
“Pertimbangan DPP Partai Golkar juga mestinya berdasarkan mekanisme dan pertimbangan kader di bawah. Apakah maksimal atau tidak bekerja dalam memenangkan pasangan calon yang direkomendasikan,” tegas Rehiraky.
Ironisnya, Partai Golkar di MBD tidak solid, karena Petrus yang juga Ketua DPD Golkar MBD manuver melakukan komunikasi politik secara pribadi dengan Niko Kilikily, tanpa koordinasi dengan sebagian besar kader Golkar di tingkat bawah.
“Sehingga apa yang dilakukan bukan sikap politik Golkar MBD, tetapi personal Bastian Petrus, dan ini berdampak pada soliditas internal partai menjelang pilkada,” kata Rehiraky mengingatkan.
Untuk itu, dia berharap, DPP Partai Golkar mengikuti tahapan mekanisme yang telah dilakukan oleh tim penjaringan calon bupati dan wakil bupati.
“Meski Desianus Orno-Bastian Petrus tidak memenuhi persyaratan dukungan, ada dua pasangan calon lainnya, yakni Benyamin Noach-Ari Kilikily, dan Melkias Frans. Itu artinya kami di kabupaten tidak dihargai kerja yang kami lakukan sesuai mekanisme dan tahapan yang diatur dalam Juklak Partai Golkar,” sesal Rehiraky. (KTM)
Komentar