Tunggu Hasil Sweb dari Jakarta

KABARTIMURNEWS.COM. AMBON-Gugus Tugas Covid-19 Maluku dan Kota Ambon, tidak pernah menyatakan korban meninggal. Sebagai pasien postif corona. Pasalnya, positif atau tidak tergantung hasil sweb yang telah dikirim ke Jakarta.

“Positif tidaknya pasien itu tergantung hasil sweb yang dikirim ke Jakarta. Kita tunggu saja. Kita tidak berani menyatakan postif atau tidak sebelum hasil sweb itu dating,” tegas Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, kepada wartawan, Jumat.

Menyoal tentang pemakaman, korban Kasrul menjelaskan proses pemakaman seperti pemakaman jenazah pasien terkonfirmasi covid-19, sebagai upaya pencegahan perfentif sesuai protapnya, pasien-pasien dalam kondisi seperti yang dialami pasien dimaksud sudah sampai tahap pengambilan swab, protap penanganannya dilakukan seperti pasien yang terkonfirmasi.

"Kami berempati, namun upaya pencegahan perfentif akan pertimbangan itu jauh lebih dominan. Protapnya pasien-pasien dengan kondisi seperti itu PDP, sambil menunggu swab protap seperti pasien yang covid,” ujarnya.

Dikatakan, jangan pasien yang ada swab, PDP ringan pun harus diberlakukan seperti pasien covid. “Disinilah kita bersama keluarga dari subuh sampai pemakan tadi berdiskusi terus,"ungkapnya.

"Jadi ada dua opsi Kalau kita tunggu hasil swab otomatis paling cepat empat hari. Kita terpaksa kirim lagi ke labkes Jakarta. Ada kendala di BTKL (Ambon), sehingga kita harus kirim swab ke Labkes Jakarta,” papar Kasrul.

Menurut Kasrul, pihak keluarga inginkan jenazah sebelum dimakamkan harus kembali ke rumah dulu, tapi karena untuk pencegahan sesuai protab tidak bisa, meskipun secara medis belum divonis positif corona, tapi penanganannya sudah seperti pasien yang terkonfirmasi.

“Meski belum terkonfirmasi pasien sudah diperlakukan seperti pasien yang sudah terkonfirmasi. Jadi mulai dari ruang isolasi, ke kamar mayat perlakukan hingga pemakaman sudah seperti pasien terkonfirmasi. Tentunya ini sebagai langkah pencegahan penyebaran daripada covid ini,"jelasnya. (KTR)

Komentar

Loading...