Warga Adat & Karyawan Nusa Ina Nyaris Bentrok

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Karyawan PT. Nusa Ina dan masyarakat adat Dusun Siliha, Negeri Maneo, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, nyaris bentrok.
Dua kubu hampir adu jotos, diduga lantaran pihak perusahaan sengaja membongkar palang adat yang ditutup masyarakat setempat. Perusahan memaksa masuk tanpa koordinasi.
Blokade jalan akses masuk perusahaan ini ditutup warga menggunakan ritual adat. Mereka menuntut hak yang belum dipenuhi perusahaan kelapa sawit tersebut.
Tindakan perusahaan dinilai tidak beretika, sengaja melanggar palang adat dan memaksa menerobos masuk ke area perusahaan. “Ini sudah keterlaluan. Mereka tidak punya etika, tidak menghargai dan sudah melanggar palang adat kami,” kata Esli Ipaana, Ketua Saniri Negeri Maneo, Rabu(29/4).
Ahmad Dani Boiratan, warga Dusun Siliha, Negeri Maneo, menilai aksi ricuh kemarin antara warga adat dan karyawan, diduga sengaja dimainkan pihak perusahaan. “Perusahaan sengaja mengadu domba kami dengan karyawan. Ini tindakan yang membahayakan kami bagi orang basudara,” sesalnya.
Boiratan menduga karena perusahaan tidak mampu menyelesaikan tuntutan hak warga selama ini.
Koordinator aksi blokade jalan, Jakaria Fabanyo menilai, pihak perusahaan telah melanggar sasi adat. Sasi adat pemalangan jalan terjadi karena perusahaan sudah membohongi masyakat.
“Perusahaan telah membuat kesepakatan di depan Kapolres, cepat atau lambat akan membayar semua hak mitra dengan marga padahal membongi kami,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, polisi belum memberikan keterangan resmi atas insiden tersebut. Kapolres Maluku Tengah AKBP Hendrik Purwono yang melalui telepon seluler dan pesan whatsaap, tidak merespon. (KTC)
Komentar