Wartawan Panik, Satu ODP di Konferensi Pers Covid-19
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Sesosok wanita tak dikenal tiba-tiba maju di kerumunan puluhan wartawan dan langsung mengajukan pertanyaan. Dia mengaku berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Pengakuan wanita berjilbab dan berpakaian hitam ini sontak mengejutkan para jurnalis yang hadir dalam kegiatan konperensi pers penanganan kasus Covid-19 di Maluku. Kegiatan itu berlangsung di lantai 6 Kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, Senin (23/3).
Kehadiran wanita yang mengenakan masker bermotif dan berwarna cokelat ini sontak membuat sejumlah wartawan memilih meninggalkan ruangan yang menjadi posko tim gugus tugas Covid-19 tersebut. Tapi sebagian lagi bahkan sempat mewawancarainya.
Wanita itu berdiri dan bertanya kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr. Meykal Pontoh, tentang status ODP. Sebab, dirinya sangat menyesalkan pelayanan para perawat salah satu rumah sakit di Kota Ambon.
"Ibu saya dari masyarakat. Saya mau tanya apa itu status ODP?," kata wanita berkacamata itu.
Status ODP diakui disematkan salah satu rumah sakit kepada dirinya. Setelah dilabeli, wanita itu merasa dikucilkan oleh para perawat di rumah sakit tersebut.
"Saya seperti dikucilkan. Saya sudah protes. Dan kepala rumah sakit sudah meminta maaf. Dan saya menghargai itu," kata dia.
Mendengar pengakuan wanita misterius yang enggan menyebutkan namanya bahkan rumah sakit yang dikeluhkan itu, dokter Meykal lantas menjelaskan.
"Ibu harusnya mengisolasi diri sendiri selama 14 hari di rumah. Setelah 14 hari ibu harus pergi memeriksa diri. Kalau ada gejala seperti batuk, maka status ibu akan dinaikan menjadi pasien dalam pengawasan atau PDP. Dan ibu akan di rawat di rumah sakit," kata Meykal.
Namun sebaliknya jika tidak ada tanda atau gejala seperti batuk, pilek, susah bernafas atau demam, maka ibu dinyatakan sembuh dari status ODP.
"Makanya dalam setiap konprensi pers, kami tidak pernah menyebutkan identitas atau tempat tinggal setiap ODP," katanya.
(KTC)
Komentar