Kondisi Makin Membaik, 3 PDP di RSUD Haulussy Diturunkan Statusnya Jadi ODP

IST

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Sejak Rabu kemarin, di Ambon, Maluku terdapat 3 Pasien Dalam Pengawasan atau PDP karena terindikasi gejala-gejala yang mengarah pada virus corona dan satu Orang Dalam Pemantauan atau ODP karena baru pulang dari daerah yang sudah terpapar.

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikal Pontoh, 3 PDP itu adalah satu warga Bekasi dan dua WNA asal Jepang yang dirawat dan diisolasi di RSUD dr. Haulussy sejak 15 dan 16 Maret lalu.

Sementara satu ODP berada di luar Rumah Sakit karena masih dalam status ODP sehingga melalukan isolasi mandiri di rumah.

Namun, kabar baik kata dia, dari sebelumnya 3 PDP dan ODP di Ambon, Maluku, kini status kesehatan 3 PDP yang tenga dirawat di RSUD dr. Haulussy Ambon yakni satu warga asal Bekasi dan dua WNA asal Jepang saat ini kondisi semakin membaik.

Karena kondisinya semakin membaik, kata Pontoh, status ketiga sudah resmi diturunkan menjadi menjadi ODP dari sebelumnya PDP.

Sehingga per Kamis 19 Maret, di Ambon Maluku, hanya ada 4 ODP saja. "Tadinya 3 PDP, satu warga bekasi, dua WNA, sekarang sudah tiga-tiga menjadi ODP yang di RSUD. Satu ODP yang di rumah. Sekarang ini ada satu OPD di luar rumah sakit. Jadi tiga PDP di RSUD, statusnya turun menjadi ODP. Totalnya ODP di Maluku ada empat,"jelasnya saat berikan keterangan pers di Sekretariat Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku di lantai enam kantor Gubernur Maluku, Ambon, Kamis (19/3) sore.

Kondisi ketiga yang diklaim membaik itu kata Pontoh menjelaskanlebih lanjut dikarenakan gejala-gejala yang mengarah ke terpapar covid - 19 menghilang. " Ternyata 3 PDP ini membaik dan gejala-gejala yang megarah ke covid itu menghilang. Makanya sekarang daris segi kesehatan, menurunkan lagi statusnya menjadi ODP. Karena membaik,"sambungnya.

Meski begitu, karena spesimen dari ketiga OPD yang sebelumnya berstatus sebagai PDP itu sudah di kirimkan ke laboratorium di Jakarta untuk diperiksa guna memastikan apakah mereka positif terpapar corona atau tidak, kata Pontoh menambahkan, ketiganya tetap dirawat di RSUD milik Pemda Maluku itu hingga hasil pemeriksaan spesimen keluar.

"Tetapi karena spesiemennya sudah dikirim, tetap diberlakukan sebagai orang yang dicurigai sehingga sampai sekarang masih ada di RS dan tetap menunggu hasil pemeriksaan spesimen,"tandasnya.

Dirinya juga berharap, mudah-mudahan masyarakt di Maluku tidak ada yang sampai terindikasi maupun terpapar corona. Kita berdoa, mudah-mudahan tidak ada yang kena,"harapnya.

Ditambahkan Sekda Maluku, Kasrul Selang, orang yang sudah diisolasi belum bisa langsung dikatakan positif terpapar. Tetapi harus diambil sampelnya untuk diuji di lab yang yang telah diberi kewenangan untuk memastikan hasil pemeriksaan spesimen secara valid.

"Orang yang sudah diisolasi bukan berarti sudah positif, tidak. Tetapi sambil menunggu hasil spesimen keluar itu orangnya diisolasi. Jadi orang di sekitar RS tidak usah khawatir kalau sudah di ruang isolasi,"tandasnya.

Olehnya itu kata dia, guna menangkal berita-berita hoax terkait corona ini di Maluku, maka setiap harinya terhitung mulai Jumat besok, Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku akan memberikan keterangan pers resmi terkait perkembangan pemantauan pencegahan dan penanganan covid-19 di Maluku.

Apalagi saat ini kata dia, Polda Maluku melalui Reskrimsus sudah menangani tiga kasus terkait berita hoax corona ini. "Jadi setiap jam tiga sore kita akan adakan konferensi pers, jadi tidak ada yang kita tutup-tutupi,"ujarnya. (KTR)

Komentar

Loading...