Bangkai KM. Sanjaya Ditemukan, 15 ABK Belum

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Bangkai Kapal Motor (KM). Sanjaya 33 yang tenggelam di Perairan Laut Aru Selatan, ditemukan, Senin (16/3). Tapi, 15 ABK kapal naas itu belum ditemukan.

Bangkai kapal penangkap cumi ini ditemukan pada Perairan Desa Kabalukin, Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, atau jarak 7 NM dari pulau Terangan, lokasi kejadian awal pada sekitar pukul 15.36 WIT.

"Terima info penemuan kapal dari ibu camat Selatan Utara pukul 11.20 WIT," kata Kepala Basarnas Ambon Muslimin, Senin (16/3).

Sebagian body kapal naas itu ditemukan di permukaan air oleh KM. Sanjaya 12 di antara Desa Rebi dan Desa Kalar-Kalar, Kecamatan Aru Selatan Utara.

"Jarak dari dermaga Dobo ke Desa Rebi 41.8 NM. Jarak ke Desa Kalar-Kalar 53.3 NM. Posisi penemuan kapal pada  koordinat 6°27'' S- 133°59``E," kata dia.

Mendapat kabar itu, tim SAR menggunakan KN. Kalawai dikerahkan menuju lokasi untuk pengecekan dan pencarian.

"Pada pukul 15.36 WIT terima info dari Nahkoda KN. Kalawai membenarkan bahwa betul bangkai kapal ditemukan. Tapi 15 ABK belum satu pun ditemukan," jelasnya.

Hingga malam ini, lanjut Muslimin, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan ke 15 ABK tersebut.

"Sampai diterima info belum ditemukan satu pun dan masih dilakukan pencarian, baik di laut maupun di sepanjang pesisir pantai," katanya.

Untuk diketahui, KM. Sanjaya 33 berawak 15 Anak Buah Kapal (ABK) tenggelam di Perairan Laut Pulau Terangan, Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Minggu (15/3).

Kapal pencari cumi-cumi ini kabarnya tenggelam sekira pukul 08.10 WIT. KM. Tenaga Baru dan KN. Kalawai gagal sampai di lokasi kejadian, dihadang cuaca ekstrim.

Kepala Basarnas Ambon, Muslimin, mengaku pihaknya mengerahkan personel sesaat setelah menerima info pukul 09.10 WIT.

Tim SAR gabungan terdiri dari Dinas Perikanan dan Angkatan Laut dikerahkan menuju lokasi kejadian pada pukul 09.30 WIT.

"Iya benar. Tadi terima info pukul 09.10 WIT dari kepala perikanan Tual. Lokasi kejadian pada koordinat 6° 23’31.92”S - 133°54’53.99”E," kata Muslimin kepada Kabar Timur, malam ini.

Sesaat menerima informasi terkait kondisi yang membahayakan nyawa manusia di laut, tim SAR gabungan dikerahkan menggunakan KM Tenaga Baru milik Dinas Perikanan Aru.

Sayangnya, tim pencarian tidak bisa tembus ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sebab, tim dihadang kondisi lautan yang sangat ekstrim.

"Kapal balik pukul 14.18 WIT. Tidak bisa sampai ke lokasi karena cuaca ombak dan hujan dan angin kencang," jelasnya.

Upaya KM. Tenaga Baru dilanjutkan Kapal Negara (KN) Kalawai milik armada PLP Tual. Kapal penolong ini juga tak mampu menembus ganasnya lautan di TKP.

"KN (Kalawai) juga balik. Jadi nanti besok pagi baru dilanjutkan. Jadi hasil hari ini nihil," ungkap Muslimin. (CR1)

Komentar

Loading...