Ruhunussa Harap Pemda Malteng Aktif Urusi Pengungsi Gempa

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, -Dampak gempa bumi berkekuatan 6,8 SR yang mengguncang Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kamis 26 September 2019 kemarin, masih dirasakan warga di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Faktanya, sampai dengan hari ketiga pascagempa Maluku, masih ada puluhan ribu warga Malteng yang menempati hutan dataran tinggi sebagai tempat tinggal mereka. Ada yang tidur beratapkan langit, ada juga yang sudah membangun tenda-tenda darurat.
Puluhan ribu warga ini terhitung baik dari desa-desa di Kecamatan Saparua, Pulau Haruku, Salahutu, Leihitu, Leihitu Barat dan lainnya di kawasan Malteng.
Anggota DPRD Kabupaten Malteng, Ibrahim Ruhunussa mengatakan, Pemda Malteng melalui dinas-dinas terkait segera campur tangan. Artinya, harus ada tim yang dibentuk untuk meninjau semua lokasi pengungsian yang masuk pada wilayah kekuasaan Malteng.
"Intinya mendesak Pemerintah Malteng untuk segera campur tangan secepatnya. Penanganan lebih awal itu bagus sebelum ada kejadian luar biasa," kata Ruhunussa kepada Kabar Timur usai meninjau serta memberikan bantuan kepada korban di salah satu lokasi pengungsian gempa di wilayah Leihitu, Sabtu (28/9)
Menurutnya, kehadiran Pemerintah Malteng lewat dinas terkaitnya ke lokasi-lokasi pengungsian itu sangat penting. Sebab selain melihat langsung kondisi warga di lokasi, data yang dikumpulkan dinas juga, akan benar-benar valid.
Khusus di Leihitu-Leihitu Barat, Politisi Gerindra itu mengaku, kunjungan ke lokasi pengungsian korban gempa sudah menjadi tugasnya sebagai wakil rakyat dua kecamatan tersebut.
Kunjungan pribadi itu agar dirinya bisa mengindentifikasi langsung di lapangan bahwa sebenarnya apa yang menjadi dasar untuk disampikan ke pemerintah.
Baik yang berkaitan dengan ketersediaan obat-obatan maupun soal fasilitas tenda dan keperluan mendesak lainnya untuk para pengungsi.
"Saya verifikasi langsung di lapangan sehingga dengan data itu, saya bisa mengkomunikasikan dengan dinas kesehatan, BNPB, Dinas Sosial dan dinas terkait lainnya yang ada di Malteng," tandasnya
Mantan ketua DPRD Malteng periode 2014-2019 itu juga meminta agar Dinas Kesehatan mengintruksikan kepada bawahannya di setiap kecamatan untuk tetap standbye dilokasi pengungsian.
"Di hutan itu dingin, banyak nyamuk dan masih banyak masalah lain yang bisa datang. Makanya, pihak kesehatan harus tetap standbye dilokasi pengungsian sehingga ketika ada warga yang sakit, mereka bisa ditangani dengan cepat," tuturnya
Dia juga mengapresiasi kerja Gubernur Maluku, Murad Ismail, yang dengan cepat menangani korban luka maupun meninggal dengan membayar biaya rumah sakit korban. (MG3)
Komentar