Ratusan Warga Masih Mengungsi di Daerah Ketinggian

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON -Hingga Kamis (26/9) malam, ratusan warga Kota Ambon masih memilih untuk menetap di lokasi pengungsian di daerah dataran tinggi di Kota Ambon.

Dari pantauan Kabar Timur di sejumlah lokasi pengungsian, warga memilih menggelar tikar seadanya untuk alas tidur.

Di Lapangan Hatukau, kawasan Galunggung, terlihat ratusan warga enggan beranjak dari lokasi tersebut dan memilih bertahan. Tidak ketinggalan, anak-anak kecil juga diboyong serta para orang tua.

Begitu juga dengan salah satu lokasi pengungsian di salah satu masjid di ruas JL. Jenderal Sudirman, Batu Merah Atas.

Terlihat pengungsi menempati pelataran masjid dengan beralaskan tikar serta karpet milik masjid yang disediakan pihak masjid.

Sama halnya dengan kondisi di Lapangan Hatukau, di trotoar JL. Jenderal Sudirman tepatnya di depan kantor Jasa Raharja juga terlihat puluhan warga masih memilih untuk bertahan.

Rata-rata warga Kota Ambon yang masih bertahan di lokasi-lokasi pengungsian ini adalah warga yang sehar-harinya bermukim di daerah pesisir Kota Ambon.

Mereka mengaku masih belum mau kembali ke rumah karena takut akan terjadinya tsunami. "Kita sudah lihat peristiwa si Palu lalu, kita tidak berani,"ujar sejumlah ibu-ibu yang di temui di lokasi pengungsian.

Sebelumnya diberitakan Kabar Timur, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Geofisika Ambon, kembali menyiarkan siaran persnya terkait perkembangan gempa yang dirasakan warga Ambon, Kairatu, Masohi dan Banda, Kamis (26/9).

Hingga pukul 18.00 WIT hari ini, telah terjadi sebanyak 96 kali gempabumi susulan. 20 kali diantaranya dirasakan warga.

Masyarakat yang merasakan gempa tersebar di Kota Ambon, Salahutu-Leihitu, Masohi dan Banda, Kabupaten Maluku Tengah serta Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Gempa pertama berkekuatan 6.8 SR yang terjadi pukul 08.46 WIT. Ini adalah gempa puncak menyusul 96 kali peristiwa serupa.

"Dari 10 kali gempa susulan, 20 diantaranya yang dirasakan masyarakat di Kairatu, Ambon V MMI, Masohi III MMI, Banda II MMI."(RUZ/CR1)

Komentar

Loading...