DLH Maluku Kirim Tim ke Lapangan Usut Fenomena Ikan Mati di Hukurila
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku mengirim tim ke pesisir kawasan Letimur Selatan, Kota Ambon Senin 16 September pagi untuk menelusuri penyebab ribuan ikan laut yang tiba-tiba mati hingga terdampar di pesisir pantai pada sehari sebelumnya.
Hal ini dikatakan Plt Kepala DLH Provinsi Maluku, Roy C. Siauta saat dikonfirmasi Kaar Timur via seluler, Senin (16/9).
Dikatakan Siauta, Tim DLH Promal yang diutus ke lapangan itu sekaligus melakukan koordinasi dengan dinas terkait dari Provinsi Maluku maupun Kota Ambon.
"Hari ini (tadi Pagi ) Tim DLH lagi turun lapangan sekaligus melakukan koordinasi dengan dinas terkait baik di Provinsi maupun Kota Ambon,"jawabnya via seluler.
Oleh karena itu kata Siauta lebih lanjut, dirinya belum bisa memberikan informasi lebih mengenai fenomena tersebut karena masih menunggu hasil dari lapangan.
"Kami belum bisa memberikan info lebih karena masih menunggu hasil dari lapangan dan koordinasi dengan dinas terkait. Terimakasih,"tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan ikan dari berbagai jenis dan ukuran, dilaporkan mati di lokasi pantai Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon. Hingga kini belum diketahui penyebab ribuan ikan itu mati.
Ribuan ikan yang mati, tersebar ketika, Febryko Telussa de Fretes, memposting di laman fecebooknya, kemarin sore.''Fenomena aneh dan baru pernah terjadi di negeri Hukurila. Dalam beberapa hari terakhir, bau amis ikan menyelimuti pantai Tihulessy, desa Hukurila, ''kata de Fretes.
Dikatakan, kematian ikan dalam jumlah banyak tanpa diketahui penyebabnya. Padahal, ingat dia, ikan biasanya hidup di dalam air laut, sekitar 30 meter hingga 100 meter, ikut mati.'' Jika permasalahannya ialah ikan tersebut mabuk ombak, sangat mustahil. Sebab, ikan-ikan ini adalah kawan ombak, berlarian dan bersahabat dengan ombak,''jelasnya.
Tak hanya ikan dengan ukuran besar, disebutkan, ikan berukuran kecil pun jadi mati.''Ikan yang mati kebanyakan berwarna biru,''bebernya.
Bahkan, sebut dia, ikan-ikan yang mati telah di konsumsi oleh warga setempat, tanpa mengetahui resiko kesehatan. ''Kami sangat berharap kepada instansi terkait untuk segera melihat hal ini,''harapnya.
Apalagi, ingat dia, ketika mereka bertanya kepada Julius Tupan, salah satu ketua RT di desa Hukurila menyatakan, kalau fenomena ikan mati didaerah itu baru pernah terjadi.'' Katanya fenomena ini baru pernah terjadi. Dikhawatirkan jika ikan-ikan itu beracun.
Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya telah melaporkan kepada anggota tagana yang berdiam di negeri Hukurila.''Mereka adalah, Jusuf Elthon Porwayla, TAGASUS Maluku, Pieter B Porwaila, TAGANA muda Provinsi Maluku, dan muda Maluku,''kata de Fretes. (RUZ/KTA)
Komentar