Ekonomi Maluku Triwulan II Solid

Kemacetan arus lalu lintas di kawasan pasar Batu Merah, Kota Ambon, pekan kemarin. Kemacetan dipicu masih adanya pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar maupun badan jalan raya.Rusady Adjis/Kabar Timur

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat ekonomi Maluku triwulan II -2019 masih tumbuh solid.

Ini tercermin pada pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) triwulan II-2019 yang tercatat tumbuh 6,09 persen (yoy).

“Pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh permintaan domestik dari konsumsi Lembaga Non Profit melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan konsumsi rumah tangga,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku, Noviarsano Manullang di Ambon, Senin (26/8).

Sementara itu, investasi tetap tumbuh positif. Namun demikian, ekonomi Maluku triwulan II 2019 tumbuh lebih lambat dibandingkan triwulan I 2019 yang sebesar 6,32 persen (yoy).

Kinerja pertumbuhan ekonomi Maluku triwulan II 2019 masih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,05 persen (yoy).

Dari sisi pengeluaran, konsumsi swasta baik dari Lembaga Nonprofit melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan rumah tangga mencatatkan pertumbuhan tinggi.

Konsumsi LNPRT dan konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh masing-masing sebesar 11,65 persen (yoy) dan 7,04 persen (yoy) didukung oleh perbaikan pendapatan dan keyakinan konsumen serta terjaganya inflasi bahan pokok.

Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden, Wakil Presiden dan Legislatif menjadi faktor pendorong naiknya konsumsi LNPRT.

Begitu pula, pelaksanaan Bulan Suci  Ramadhan dan perayaan Idul Fitri juga mampu mendorong konsumsi rumah tangga, terutama untuk komoditas makanan jadi, sandang dan bahan pokok.

Noviarsano menjelaskan, pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) tumbuh positif 4,79 persen (yoy), utamanya pada PMTDB bangunan seiring realisasi proyek infrastruktur di Maluku yaitu perluasan runway dan area terminal Bandara internasional Pattimura, pembangunan pembangkit listrik, pembangunan infrastruktur penyaluran listrik dan pembangunan ruas jalan Trans Maluku.

“Terjaganya kinerja PMTDB juga disebabkan oleh investasi non bangunan terutama investasi jasa ritel di Kota Ambon,” ujarnya.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang solid di Maluku juga didukung oleh rendahnya ketergantungan terhadap produk luar negeri.

Menurut Noviarsano,  kinerja impor Maluku pada triwulan II 2019 mengalami kontraksi sebesar 2,02 persen (yoy) yang disebabkan oleh nihilnya impor komoditas migas,  di sisi lain, kinerja ekspor Maluku untuk komoditas non migas meningkat.

Sedangkan dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja ekonomi didorong oleh LU konstruksi dan perbaikan permintaan domestik. LU konstruksi tumbuh 8,96 persen (yoy) pada triwulan II 2019, seiring dengan berlanjutnya beberapa proyek infrastruktur publik dan Proyek Strategis Nasional.

Perbaikan permintaan domestik tercermin dari kinerja LU akomodasi makan dan minum yang tumbuh sebesar 7,98% (yoy). Tingginya pertumbuhan LU ini searah dengan tingginya konsumsi rumah tangga saat bulan Ramadhan hingga Idul fitri.

“Meningkatnya konsumsi terhadap makanan dan minuman juga tercermin dari naiknya harga makanan jadi seperti kue kering, roti manis, teh manis hingga air mineral sepanjang triwulan II 2019,” katanya.

Sedangkan untuk kinerja akomodasi, tercermin dari naiknya kualitas kunjungan wisatawan domestik di Maluku, yang tercermin dari meningkatnya waktu lama menginap, namun di sisi lain, jumlah wisatawan di Maluku cenderung menurun sepanjang triwulan II 2019.

Permintaan domestik yang membaik juga tercermin dari kinerja LU perdagangan besar dan eceran,” katanya.

Tingginya kinerja perdagangan Maluku searah dengan meningkatnya konsumsi masyarakat Maluku saat Ramadhan dan Idulfitri Mei-Juni 2019.

Kinerja perdagangan yang tinggi tercermin dari naiknya ekspor komoditas non migas Maluku sepanjang triwulan II 2019, terutama untuk komoditas ikan dan hasil laut. Kegiatan perdagangan yang tinggi juga terjadi saat proses pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serentak yg dilaksanakan pada April 2019.

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Maluku 2019 tetap kuat. Ekonomi Maluku pada triwulan III 2019 diperkirakan masih akan tumbuh didorong permintaan domestik, utamanya oleh permintaan masyarakat saat pelaksanaan beberapa kegiatan besar di Maluku seperti Tour de Ambon, Festival Teluk Ambon, Festival Yacht Internasional serta perayaan HUT Kota Ambon.
Selain itu, investasi bangunan di Maluku akan terus tumbuh seiring dengan realisasi Proyek Strategis Nasional dan proyek multi years lainnya.

Noviarsano menambahkan, upaya pemerintah daerah untuk mendorong kinerja ekspor dengan meluncurkan program ekspor komoditas cengkeh dan mempermudah proses administrasi ekspor diperkirakan dapat turut mendukung pertumbuhan ekonomi Maluku. (AN/KT)

Komentar

Loading...