Hewan Kurban Bebas Penyakit

Foto: Ruzady Adjis/Kabar Timur

AMBON- Kepala Dinas Pertanian  Provinsi Maluku, Diana Padang memastikan hewan kurban yang dijual di Kota Ambon bebas dari penyakit.

Tahun ini, total sekitar 16 titik penampung pengumpul hewan kurban tersebar di Kota Ambon. Terdiri dari sapi 400 ekor yang didatangkan dari kabupaten Seram Bagian Barat, Buru dan Maluku Tengah dan 10 domba dari Maluku Barat Daya.

Hewan kurban jenis sapi maupun kambing dan domba ini, kata Padang, dipastikan  dalam kondisi sehat.  Tim dokter hewan dari Dinas Pertanian Maluku dibantu dua dokter hewan dari Maros, Sulawesi Selatan telah memeriksa hewan kurban yang akan disembelih pada Idul Adha, Minggu (11/8).

Pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebagai tindaklanjut surat edaran Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian yang selalu rutin dilaksanakan setiap tahunnya jelang Hari Raya Idul Adha dan sesuai syariat Islam. 

“Semua ternak yang ditampung pengumpul diawasi Dinas Pertanian dan diperiksa dokter hewan. Di Maluku dokter hewan hanya satu dan saat ini kita dibantu dua dokter hewan dari Maros memeriksa kesehatan hewan yang akan dijadikan hewan kurban,” jelasnya saat meninjau salah satu lokasi penampungan hewan kurban di Kate-Kate, Ambon, kemarin.

Pengawasan terhadap hewan kurban dilakukan bertahap meliputi pemeriksaan sebelum dan setelah dipotong. “Maksimal 20 jam sebelum dipotong harus dilakukan pemeriksaan, semua yang diperiksa dalam keadaan sehat,” paparnya. 

Dia melanjutkan, hewan kurban itu tidak boleh mengidap penyakit seperti sonosis yang menular atau antraks yang membahayakan penerima kurban.  “Sapi dalam keadaan  bercacing itu berbahaya bagi manusia, sehingga perlu diperiksa sebelum dipotong,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, perlu dilihat juga kondisi fisik hewan, tubuhnya sehat atau tidak, hidungnya bersih atau tidak karena sesuai aturan agama minimal 2 tahun baru bisa dikurban, ada tanduknya, harus bersih tidak berlendir dan sebagainya. 

Dia mengimbau masyarakat tidak perlu cemas karena hewan kurban yang masuk di Kota Ambon tidak ditemukan penyakit setelah diperiksa. “Hewan kurban yang masuk dari kabupaten, semua bebas dari penyakit, Alhamdulillah sehat semua,” sebutnya.

Padang menambahkan, setelah pemotongan, petugas Dinas Pertaniany terus memantau dan memeriksa bagian organ dalam seperti jeroan, hati, limpa ditempat pemotongan. “Kalau ada cacing pada organ dalam tidak boleh disalurkan ke penarima, harus dibuang,” tegas Padang. (RUZ)

Komentar

Loading...