Serang RR, EB Sebut Keputusan “Bodoh”
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Kader beringin Maluku saling serang. Kegagalan meraih satu kursi langganan DPR RI, tak lagi menjadi soal, meski sebelumnya kegagalan itu jadi guncangan besar, tapi kini berbalik. Mereka yang pasang badan diserang. Ada apa?
Setelah berjuang keras hendak membersihkan para kader beringin “penghianat” yang bermain dua kaki, di sejumlah pesta demokrasi, seperti Pilkada Maluku dan Pileg 2019, menyusul dinonaktifkan 10 Ketua DPD II Golkar mulai diserang para koleganya dari DPP Partai Golkar. Salah satunya, Edison Betaubun alias “EB.”
EB, yang sebelumnya sempat geram gara-gara satu kursi DPR RI, langganan Golkar dari Dapil Maluku, hilang, kini melunak. EB merupakan Caleg incumbent Partai Golkar untuk kursi DPR RI. EB, gagal meraih kursi, meski memperoleh suara terbanyak diinternal Partai Caleg DPR RI.
Kegagalan EB, dalam penghitungan hasil suara Pileg, kemudian muncul pelbagai spekulasi terkait kader-kader yang tidak loyal untuk partai dievaluasi. Ketua DPD Golkar Maluku, Richard Rahakbauw alias RR bersama koleganya menyuarakan dilakukannya evaluasi.
Evaluasi untuk membersihkan kader-kader “penghianat” diamini Ketua DPD Golkar Maluku, Said Assagaf dan Sekretaris Ruland Tahapary leawat koordinasi sejumlah pengurus DPD Golkar Maluku, yang mendatangi kediaman Ketua DPD Said Assagaf di Makassar.
Cilakanya, setelah rapat pleno DPD Golkar Maluku yang dipelopori RR Cs, memutuskan 10 Ketua DPD II Golkar dinonaktifkan, menjadi masalah besar. Bagaimana tidak, Said Assagaf yang sebelumnya merestui pleno, membantah bahwa rapat pleno tersebut tidak dikoordinasikan RR Cs, bersama dirinya selaku Ketua DPD. Said Assagaf diserang. Dia dianggap membuat “jebakan” untuk pengurusnya sendiri.
Lantas bagaimana tanggapan EB yang juga Koordinator Bidang Pemenangan DPP Partai Golkar untu Maluku, yang gagal meraih kursi DPR RI, itu bersikap? Dihubungi Kabar Timur, via telapon selulernya, tadi malam, mengaku, tidak setuju dengan keputusan pleno yang menonaktifkan 10 ketua DPD II Golkar yang dilakoni RR Cs.
“Saya tidak setuju bila 10 Ketua DPD II Golkar dinonaktifkan, hanya gara-gara suara Golkar turun untuk kursi Ketua DPR RI, di 10 wilayah ke-10 Ketua DPD tersebut. Itu keputusan Richard Rahakbauw mongo-mongo (bodoh),” tegas EB.
Menurutnya, sikap Rahakbauw memotori penonaktifan ke-10 Ketua DPD Golkar, tidak tepat dan yang bersangkutan harus melakukan evaluasi diri. “Alasan nonaktif ke-10 ketua DPD II, karena mereka tidak maksimal, tidak tepat. Coba tanya Rahakbauw, suaranya di dapil Kota Ambon, apakah sama dengan suara DPR RI,’’tanya dia.
EB menegaskan, selama ini dirinya kerap pasang badan untuk RR. “Beta (saya) selalu bela dan berjuang untuk RR, ketika calon anggota dewan. Tapi dia tidak konsisten,’’tandasnya.
EB yang juga salah satu majelis hakim Mahkamah Partai Golkar, meminta ke-10 ketua DPD II Golkar, yang dinonaktifkan segera lapor. ‘’Saya minta lapor di Mahkamah Partai. Saya ini salah satu hakim mahkamah partai Golkar. Kalau mereka lapor dan sidang saya sikat mereka yang menonaktifkan ke-10 ketua DPD II Golkar ,’’tegasnya.
Menyoal apakah mereka sudah melapor? Ditanya demikian, EB mengatakan, sampai dengan saat ini belum ada satupun Ketua DPD II yang dinonaktifkan melapor ke Mahkamah Partai. “Sampai sekarang belum ada yang melapor. Saya akan tunggu mereka,” tegasnya seolah akan menghantam RR Cs.
Ditanya soal informasi dirinya bakal ditunjuk sebagai pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Maluku, dia membantahnya. “Saya tidak setuju kalau ada Plt dan non aktifkan Ketua DPD Golkar Maluku. Tidak ada Plt dan Musdalub DPD Golkar Maluku,’’sebutnya. (KTM)
Komentar