JCH Maluku Menuju Tanah Suci

FOTO: RUZADY ADJIZ-KABAR TIMUR

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Ribuan jamaah calon haji (JCH) Maluku mulai bertolak menuju asrama haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.

1.272 JCH Maluku akan diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah, Arab Saudi melalui embarkasi Makassar, mulai hari ini dan besok.

Ribuan JCH dilepas oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail di aula lantai 4 Wisma Muzdalifah, Asrama Haji Waiheru, Ambon, Sabtu (13/7).

Dalam sambutannya, Murad menitipkan sejumlah pesan kepada JCH Maluku, yakni ibadah haji adalah momentum ibadah yang diharapkan mampu dipahami dan dihayati sehingga dalam kehidupan seseorang yang telah melaksanakan ibadah haji, dia akan belajar untuk sumber kasih sayang, sumber kedamaian, sumber kesejahteraan dan kebahagiaan untuk sesama, sehingga dapat bermanfaat dalam menjaga kerukunan umat beragama di Maluku.

Mantan Dankor Brimob Polri itu juga berpesan agar JCH Maluku saling menjaga dan saling membantu sehingga terhindar dari perselisihan yang akan mengganggu semangat menunaikan ibadah haji.

“Saya tekankan untuk menjaga kesehatan bagi calon jamaah haji yang berusia lanjut serta menghindari aktivitas yang tidak bermanfaat atau tidak penting,” pesannya.

Kepada pendamping, tenaga kesehatan, ketua kloter, ketua kelompok hingga ketua regu, Murad berpesan untuk bisa menjalankan tugas dengan baik di dalam memberikan bimbingan dan pelayanan kepada JCH secara optimal.

Pada musim haji tahun ini, Pemda Maluku memberikan subsidi bagi JCH Maluku. “Ini adalah wujud dari salah satu bagian dari tanggungjawab Pemda Maluku bagi penyelenggaraan ibadah haji,” ujarnya.

Gubernur juga meminta kepada JCH Maluku mendoakan Maluku dan bangsa Indonesia agar terhindar dari bencana, fitnah, perpecahan dan selalu diberkahi dan dirahmati oleh Allah SWT.

“Saya selaku pribadi bersama keluarga, bersama seluruh masyarakat Maluku, mendoakan bapak, ibu sekalian untuk tetap sehat dan ikhlas dan diteguhkan niatnya sehingga dapat melaksanakan haji dengan lancar dan Insya Allah bisa berhasil menggapai predikat haji mabrur,” kata Murad.

Pelepsasan JCH Maluku musim haji 1440 Hijriah tahun 2019 ini ditandai dengan penyerahan bendera kontingen kepada ketua rombongan Wahyudi.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku, Fesal Musad mengatakan, JCH Maluku hari ini dan besok akan diberangkatkan ke Arab Saudi melalui embarkasi Makassar menggunakan penerbangan Garuda Indonesia.

JCH Maluku terbagi dalam tiga kelompok terbang (Kloter), yakni 12, 13 dan 14 kawasan Syisah dengan tujuan agar mudah berkomunikasi dan menu makanan disesuaikan dengan cita rasa Indonesia Timur.

Fesal menyebutkan bantuan Pemda (subsidi) bagi JCH Maluku tahun ini mencapai Rp 2.103.000. Per calon haji mendapatkan bantuan Rp 1.624.000 termasuk biaya operasional selama di Ambon dan di embarkasi pulang pergi.

Untuk dokumen perjalanan haji, 100 persen dinyatakan lengkap hingga kembali ke Tanah Air. “Sedangkan rekam biometrik akan dilakukan di embarkasi menggunakan sistem jalur cepat, fast track sehingga jamaah tidak perlu berlama-lama di bandara King Abdul Azis, Jeddah,” ujarnya.

Tahun ini kuota CJH Maluku kata Fesal, berjumlah 1.272 orang. Ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 176 Tahun 2019 tentang Penambahan Kuota Haji Tambahan. Kuota haji Maluku terus bertambah dari angka 569 orang selama dua tahun terakhir menjadi 1.272 orang di tahun ini.

Jumlah ini terdiri dari JCH laki-laki sebanyak 528 orang dan perempuan 731 orang.

Rincian kuota haji per kabupaten/kota di Maluku, yitu Kota Ambon 365 JCH, Kota Tual 122 JCH, Kabupaten Maluku Tengah 189 JCH, Maluku Tenggara 97 JCH, Seram Bagian Barat 123 JCH, Seram Bagian Timur 117 JCH, Buru 118 JCH, Buru Selatan 48 JCH, Kepulauan Aru 66 JCH, Kepulauan Tanimbar 11 JCH dan Maluku Barat Daya 5 JCH, serta tim pemandu haji daerah (TPHD) 8 orang.

Calon haji tertua asal Maluku berusia 100 tahun atas nama Suryanto Sentono dari SBB tergabung dalam kloter 14. Sedangkan termuda atas nama Akbar Tanjung Longi dari Tanimbar berusia 20 tahun (kloter 13).

Sementara yang batal berangkat tiga orang. Satu CJH asal Kota Ambon karena meninggal dunia dan dua lainnya batal berangkat dengan alasan tertentu, yakni dari SBT dan Kota Tual.

Hingga saat ini kata Fesal, daftar tunggu haji di Maluku sudah menurun drastis dari sebelumnya 23 tahun menjadi delapan tahun rata-rata untuk semua kabupaten/kota. “Hanya di MBD daftar tunggu haji dua tahun,” ujarnya. (RUZ)

Komentar

Loading...