Pedagang Pisang Bunuh Istri
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Iwan Tamher, seorang pedagang pisang, tega membunuh Satriani Samal, istrinya sendiri. Korban tewas setelah ditusuk di lapak dagangan mereka, Pasar Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Minggu (30/6).
Korban biasa dipanggil Ona, meninggal secara mengenaskan. Isi organ perutnya keluar setelah mengalami luka robek akibat sabetan senjata tajam (pisau) yang dilakukan suaminya tersebut.
Belum diketahui pasti penyebab Iwan menusuk Ona. Namun sesaat setelah kejadian naas itu terjadi, dua pasangan suami istri yang merupakan warga Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, itu sempat adu mulut.
Kasus tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga hingga menyebabkan korban meninggal dunia tersebut, sudah ditangani aparat Polsek Sirimau serta Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease.
Tim Buru Sergap Satreskrim Polres Ambon, kini sedang mengejar Iwan yang kabur usai menusuk istrinya. Sementara tim identifikasi, sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pantauan Kabar Timur, lapak korban yang tampak masih tersisa bercak darah di jalan yang terkenal dengan sebutan lorong Pisang ini, sudah dipagari garis polisi.
“Tadi waktu sampai di rumah sakit, dokter bilang dia sudah meninggal,” kata seorang pedagang kepada Kabar Timur, sore kemarin.
Para pedagang sekitar kurang mengetahui peristiwa tersebut. Menurut mereka, aksi penikaman berlangsung cepat. Korban baru diketahui terluka saat tersungkur di depan lapak Ibu Samsia. Sementara suaminya melarikan diri.
“Kalau kejadian pertamanya beta (saya) kurang tahu, tapi beta sempat melihat suaminya lari menuju jalan raya. Kemudian Ona sudah jatuh di depan (lapak),” kata Samsia kepada Kabar Timur.
Samsia mengaku sering mendengar korban dan suaminya berantem. Namun ia tidak mengetahui pasti penyebab keduanya sering terdengar adu mulut. “Sering cekcok, suaminya jahat,” ungkapnya.
Di TKP, seorang kerabat korban yang enggan namanya dikorankan juga mengaku terkejut mendengar saudarinya itu ditusuk suaminya. “Saat dapat info ini, beta dari Wakal langsung menuju Ambon,” katanya.
Ia mengaku, korban dan suaminya baru bertolak dari Wakal untuk berjualan di Ambon, Minggu, kemarin pagi. “Kalau cekcok kurang tahu, karena baru tadi pagi mereka dari kampung (Wakal) sama-sama,” tandasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. “Saya sementara lagi konfirmasi. Nanti kalau sudah dapat, baru saya berikan penjelasan,” kata Kasubbag Humas Polres Ambon, IPDA Julkisno Kaisupy, tadi malam. (CR1)
Komentar