Usut Rektor & Kontraktor IAIN Ambon
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Talud itu baru dibangun, setelah longsor pasca gedung dibangun. Mestinya talud dibangun satu paket dengan auditorium. Indikasi korupsinya di situ, kontraktor dan rektor harus minta diusut.
Selain rektor, kontraktor pelaksana harus bertanggungjawab terkait kerusakan yang menimpa gedung auditorium IAIN Ambon. Sebagai pelaksana kebijakan rektor, kontraktor harus tahu apakah gedung tersebut memiliki ijin atau tidak sebelum dibangun.
Hal itu disampaikan praktisi hukum Syukur Kaliky terkait informasi pembangunan gedung auditorium tidak mempunyai Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Tidak dikantonginya ijin tersebut, disebabkan tidak dipenuhinya sejumlah prasyarat, termasuk Surat Layak Fungsi (SLF) berdasarkan hasil kajian Amdal.
“Rektor IAIN tidak hati-hati memilih kontraktor. Ini bukan sekedar faktor alam, tapi kelalaian. Mestinya kontraktor kasih pertimbangan bahwa, tidak layak membangun di lokasi itu,” kata Syukur kepada Kabar Timur, Selasa (18/6).
Menurutnya secara hukum administratif, tidak mengantongi ijin berarti melanggar aturan perundang-undangan. IMB merupakan dokumen pengesahan pemerintah karena wilayah administratifnya dipergunakan untuk pembangunan. Kalau ijin tersebut tidak dikantongi, itu pelanggaran hukum. “Karena itu Rektor dan kontraktor harus diusut pihak berwajib,” tandasnya.
Kaliky yang juga adalah almamater institusi perguruann tersebut, mengungkapkan, di lokasi gedung auditorium dahulunya merupakan sumber mata air. Terdapat empat mata air yang jika dikelola mampu memenuhi kebutuhan air minum penduduk Kota Ambon.
Tapi sayangnya, mata-mata air itu rusak, akibat pembangunan auditorium dimaksud. “Di situ khan ada empat mata air, tidak mesti bangun di situ. “Akibat mata airnya dirusaki, akhirnya alam marah, khan begitu,” ujar Kaliky kesal.
Pantauan Kabar Timur kemarin, selain police line dipasang, pihak Pemkot Ambon memasang tanda peringatan bahwa longsor dapat terjadi kapan saja di areal tersebut. Belum berhasil dikonfirmasikan ke dinas terkait di Pemkot Ambon terkait IMB yang disebut-sebut tidak dikantongi ini.
Aliansi Mahasiswa Peduli IAIN Ambon seperti janji mereka masih menggelar demo menuntut penjelasan Rektor Hasbullah Toisutta. Abdul Gani Rabrusun, salah satu orator demo menuding, adanya korupsi di balik pembangunan gedung auditorium IAIN Ambon.
Objek yang disoroti pihaknya adalah, soal talud penahan di samping gedung tersebut yang dinilai asal-asalan dalam pekerjaannya. Selain itu, talud ternyata baru dibangun setelah gedung selesai, namun tak lama kemudian terjadi longsoran dari atas bukit di samping auditorium.
Menyikapi hal itu, pihak rektorat mengambil langkah membangun talud tersebut. “Talud itu baru dibangun, setelah longsor pasca gedung dibangun. Mestinya khan talud dibangun satu paket dengan auditorium. Indikasi korupsinya di situ, kontraktor dan rektor kita minta diusut,” imbuhnya. (KTA)
Komentar