Novita Ditantang Buka Hasil Kerjanya untuk Maluku

Novita Anakotta

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Calon incumbent anggota legislatif (Caleg) DPD RI Novita Anakotta ditantang untuk buka-bukaan mengenai hasil kerja keras apa yang sudah dilakukan untuk Maluku selama ini.

“Beta sudah baca bantahan antua (Novita). Kita seng awam dan seng dibodohi. Tapi beta kaget juga baca bantahannya. Seng abis pikir, Antua ternyata hanya juru sosialisasi program BPJS. Beta baru tahu, kalau itu tugas DPD,” ungkap NT, salah satu warga Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah dalam rilisnya yang dikirim kepada Kabar Timur, Selasa (7/5).

Sebagai anggota DPD, seharusnya, kata NT, bisa membawa berbagai persoalan masyarakat ke pusat, dan mensosialisasikan kepada Presiden, Menteri, dan bahkan ke luar negeri. Sebab, di daerah terdapat Gubernur, Bupati dan Walikota.

“Mungkin dia tidak turun pada masa kampanye, tetapi coba ingat lagi. Jangan-jangan timnya beri bantuan semen 50 bantal yang dibeli di Kairatu, SBB; pernah panggil tokoh agama ke Ambon, atau jangan-jangan pernah janji membantu pembangunan pastori di salah satu negeri di Pulau Haruku,” bebernya.

NT lagi-lagi meminta Novita untuk dapat mengingat janji-janji yang telah disampaikan kepada beberapa negeri di Kecamatan Leihitu Barat. “Coba ibu Novita ingat lagi pernah memberikan apa kepada grup koor di salah satu negeri di Leihitu Barat. Tidak tahu siapa yang bagi tas ya? Beta bantu kasih ingat, itu bulan Februari 2019. Mungkin antua tidak janji atau memberikan sendiri, tetapi jangan sampai jaringannya,” ungkapnya.

Kendati demikian, NT mengaku Novita adalah orang hebat. Sebab, meski tidak turun untuk berkampanye, namun perolehan suaranya besar. “Tidak turun kampanye saja dapat suara yang besar, apalagi kalau turun kampanye, iya to?,” tanya NT.

Setiap perhelatan Pemilu, NT mengaku sama halnya dengan musim janji. Dengan mudahnya para calon melontarkan janji, kemudian berbalik badan. Mirisnya, mereka menganggap masyarakat bisa dengan gampangnya dibodohi.

“Heran juga, mereka sendiri lupa tugasnya dan membanggakan sebagai juru sosialisasi program BPJS. Itu cukup staf kesehatan Bu. Tapi tidak tahu, kalau sosialisasi program pilar-pilar dianggap sebagai kerja keras, ya sudah. Mungkin benar katong awam, tapi seng bajanji sembarangan,” katanya.

Pernyataan yang disampaikan NT, bukan hanya membalikan telapak tangan. Sebab, Ia sendiri mengaku telah menjadi korban dari janji-janji manis.

“Sebaiknya, siapapun caleg jangan mudah mencuci tangan, membiarkan tim menebar janji, tapi ketika diminta masyarakat cepat-cepat ingkar janji. Mereka berani mengumbar janji, tapi terburu-buru melupakan. Orang mengerti hukum, pasti tahu celah hukum, sehingga tidak malu-malu menggunakan celah hukum untuk meraih keuntungan,” tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...