Warga Kudamati Kembali Ditemukan Tewas

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Warga Kudamati Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, kembali ditemukan tewas. Adalah Hermanus Elwarin. Warga Lorong Tipka ini meregang nyawa di area penumbukan batu karang, hutan Alinong Dusun Siwang Negeri Urimessing, Kamis (14/3), siang.
Sehari sebelumnya, Fredek Nussy (57) ditemukan tewas dengan kondisi telah mengeluarkan bau menyengat di dalam kamar rumahnya, Kawasan Tugu Dolan.
Penyebab kematian pria 60 yang kesehariannya berprofesi sebagai penumbuk batu dan bermukim di Lorong Tipka RT 01 RW 06 Kudamati ini belum diketahui pasti.
Menurut Yan Piter Elwarin (50), adik korban, mengatakan, jika pada Rabu (13/3), ia menemui kakaknya itu.
Kedatangan Piter ke rumah korban untuk mengajaknya ke Desa Laha. Tujuannya membawa anaknya bersama korban agar dapat di urut warga setempat.
“Saat itu korban bilang jika dirinya pergi tumbuk batu terlebih dahulu. Setelah itu baru membawa anaknya ke Laha,” kata Kasubbag Humas Polres Pulau Ambon dab Pulau-Pulau Lease Ipda Julkisno Kaisupy kepada wartawan, kemarin.
Setelah menjawab adiknya, korban pergi menuju lokasi tempatnya bekerja. Sementara adiknya menunggu di rumah hingga pukul 16.00 WIT.
“Karena korban belum pulang, adiknya lalu pergi ke Laha bersama beberapa saudaranya,” ungkap Kaisupy.
Kembali dari Laha sekira pukul 23.00 WIT, korban belum berada di rumah. Adik korban bersama sejumlah saudaranya melakukan pencarian, namun tidak menemukan kakaknya tersebut.
“Karena belum ketemu, esok harinya (kemarin) adik korban dan Anton Ngarbingan naik ke gunung Siwang untuk mencari korban,” jelasnya.
Di kawasan yang kerap didatangi korban, adiknya menemukan tas dan sendal kakaknya tersebut. Dari lokasi penemuan tas sekitar 3 meter, korban lalu ditemukan dengan kondisi tak bernyawa lagi.
“Korban ditemukan tengkurap menyamping. Wajahnya menghadap tanah. Adik korban langsung kembali kerumah dan melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat dan beberapa saudaranya. Ketua RT lalu lapor polisi,” ujarnya.
Aparat kepolisian kemudian menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan olah TKP. Korban lalu dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku di Tantui.
“Pihak keluarga menolak untuk di Otopsi. Mereka meminta visum luar saja. Hasilnya tidak di temukan tanda tanda kekerasan terhadap diri korban,” tandasnya. (CR1)
Komentar