387 Peserta MTQ Berlomba di Siri Sori Islam

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Sebanyak 387 orang peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Maluku Tengah, resmi berlaga di Negeri Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua Timur. Ratusan peserta MTQ sejak kemarin mulai berlomba setelah dibuka Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua, Senin (4/3).

Bunyi sarine yang bersamaan nyala lampu panggung utama disertai petasan menandai MTQ ke-28 itu resmi dihelat. Malam pembukaan tampak meriah. Suasana hidup orang basudara terasa, setelah lagu mars dan hymne MTQ dinyanyikan paduan suara dari warga Siri Sori Islam dan Siri Sori Serani.

Dua kampung bersaudara, berbeda keyakinan itu juga mengkolaborasikan musik sawat, rebana dan totobuang. Ribuan pasang mata terpana dan takjub mendengar suara dan irama yang merdu.

Sebagai tuan rumah, Negeri Siri Sori Islam yang mewakili Kecamatan Saparua Timur, menerjunkan sebanyak 34 peserta diberbagai mata lomba MTQ yang dipertandingkan. Sementara juara bertahan dari Kecamatan Banda menurunkan 24 peserta.

Untuk Kecamatan Leihitu diturunkan 29 peserta, Leihitu Barat 18, Salahutu 35, Pulau Haruku 38, Seram Utara Timur Seti 27, Seram Utara Timur Kobi 26, Seram Utara 11, dan Seram Utara Barat 15 orang peserta.

“Kecamatan Teluk Elpa Putih sebanyak 17 peserta, Kota Masohi 28, Amahai 23, Tehoru 19, Teluti 17, dan Saparua 26 orang. Total keseluruhan peserta yang mewakil 16 Kecamatan se-Kabupaten Maluku Tengah berjumlah 387 orang,” kata Ketua LPTQ Maluku Tengah DR. Hi. Djar Wattiheluw, mengawali sambutan di acara pembukaan tersebut.

Menurut Wattiheluw, MTQ yang digelar di Negeri Siri Sori Islam Tahun 2019 untuk yang kedua, setelah pertama kali dilakukan pada 45 Tahun silam. “Masyarakat meminta saya harus tetap melaksanakan MTQ di sini. Walaupun mereka tidur di jembatan, di jalan, di masjid bahkan di lapangan, tapi mereka siap melayani para kafilah yang datang untuk berlomba, membumikan Alquran di Bumi Said Parentah ini,” tegasnya.

Wattiheluw mengungkapkan, dilaksanakannya MTQ sendiri berujuan untuk menumbuhkembangkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan isi kandungan Alquran. Selain itu, pelaksanaan MTQ merupakan wadah syiar dan dakwah. Sebab, Alquran harus dijadikan sebagai nafas maupun pegangan hidup yang hakiki dan menjadi kepribadian masyarakat, khususnya di Kabupaten Maluku Tengah.

Dalam pelaksanaan MTQ, masyarakat diharapkan mampu menghayati, meresapi dan mengamalkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. “Pelaksanaan MTQ ini juga sebagai seleksi di tingkat Kabupaten yang nantinya akan diikutsertakan pada seleksi tingkat Provinsi Maluku. Insya Allah akan berlangsung di Kabupaten Buru,” terangnya.

Kepala Kantor Agama Maluku Tengah Djafri Kabalmay menjelaskan, MTQ merupakan salah satu program pemerintah yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Nasional, dan bahkan Internasional. “Tujuan pelaksanaan MTQ sendiri adalah agar Alquran dapat meresap dan melekat dalam jiwa umat Islam,” katanya.

Sementara itu, Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua menyampaikan, MTQ sudah menjadi tradisi dan melekat dalam kultur masyarakat dan bangsa. Kehadiran MTQ senantiasa memiliki daya tarik masyarakat. Iven keagamaan ini, selain menjadi media dakwah dan syiar keagamaan yang efektif, juga telah terbukti secara nyata mampu menjadi daya dorong dalam memacu percepatan pembangunan di daerah.

“Bagi saya MTQ ke-28 ini memiliki nilai dan makna tersendiri sebagai penyejuk serta perekat kebersamaan masyarakat dalam mewujudkan Maluku Tengah yang masyarakatnya sehat, cerdas dan sejahtera dalam semangat hidup orang basudara,” terangnya.

Menurutnya, kegiatan MTQ juga dapat menjadi forum silaturahmi yang mengandung nilai-nilai positif dalam memperkuat rasa persaudaraan dan ikatan kebersamaan lintas etnis dan agama sebagai sesama warga masyarakat di Bumi Pamahanu Nusa umumnya. “Kegiatan ini juga dapat menjadi dinamika aktivitas pembinaan seni baca Alquran yang berlangsung di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Maluku Tengah,” tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...