Angkutan Laut ke Romang Mandek, GMNI Demo

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Ambon berunjukrasa di Kota Ambon, Senin (25/2). Aksi ini bentuk kekecewaan akibat sudah tujuh bulan angkutan laut menuju Pulau Romang, Kabupaten Maluku Barat Daya, berhenti beroperasi.
Aksi demontrasi digelar di tiga lokasi, yakni di kantor Gubernur Maluku, PT. Pelni (Persero) Cabang Ambon dan gedung DPRD Maluku.
Dalam orasinya, pendemo mengatakan Tol Laut yang dibanggakan pemerintah belum dirasakan oleh masyarakat Kepulauan Romang. KM Sabuk Nusantara 48 tidak lagi beroperasi maksimal dan sejak Juli 2018 hingga kini tidak beroperasi. Begitu KM Lintas Timur yang hanya beroperasi April-November 2018.
Dampak terhentinya beroperasinya armada perintis, Romang terancam krisis ekonomi.
Sejumlah point tuntutan sikap dilayangkan pendemo kepada pemerintah daerah. Mereka mendesak Pemprov Maluku segera berkordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait pengadaan Tol Laut, dengan menambah armada kapal untuk beroperasi di Maluku terlebih khusus di Kecamatan kepulauan Romang.
Mendesak PT. Pelni menetapkan jadwal rute kapal yang melintasi Kecamatan Kepulauan Romang. Mendesak DPRD Maluku membentuk Pansus untuk melihat problem pelayanan publik yang berkaitan pelayanan transportasi kapal perintis di Pulau Romang.
“Jika persoalan ini tidak direspon dengan baik, kami akan melakukan aksi selanjutnya dengan jumlah massa yang lebih banyak,” tegas Koordinator Lapangan, Hervi Laimeheriwa di depan kantor Gubernur Maluku.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Maluku, Lutfi Rumbia, Kepala Bidang Perhubungan Laut Dishub Provinsi Maluku, Yana Tanasale dihadapan pendemo berjanji menyampaikan tuntutan pendemo kepada Gubernur Maluku. Tuntutan itu juga akan disampaikan ke dinas terkait membicarakan persoalan tersebut.
“Jika permasalahan tersebut telah dibahas, hasilnya kami akan sampaikan kepada saudara-saudara semuanya,” janji Rumbia.
Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Maluku, Yana Tanasale mengungkapkan putusnya jalur angkuta laut ke Romang karena KM Sabuk Nusantara 48 menjalani masa docking. KM. Sabuk Nusantara 48 akan diganti dengan KM Sabuk Nusantara 71. Namun KM Sanus 171 juga masih berada di galangan kapal di Semarang.
“Direncanakan pertengahan Maret mendatang KM Sabuk Nusantara 71 itu akan turun dari galangan kapal,” kata Yana kepada awak media.
Kepala Operasional PT. Pelni Cabang Ambon, Jasman mengatakan pihaknya hanya sebagai operator. “(Pelni) hanya sebagai operator, yang punya tanggung jawab penuh adalah Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Bila kita dibutuhkan untuk mengopersikan kapal, kita selalu siap. Karena selama berita acara belum ditanda tangani itu adalah tanggung jawab Perhubungan bukan tanggungjawab Pelni,” kata Jasman.
Pelni juga melakukan koordiansi dengan Dirjen Perhubungan Kemenhub dan informasinya, pekan ini akan dikirim kapal dari Semarang untuk menggantikan KM Sabuk Nusantara 48.
“Kapal tujuan ke Romang adalah KM Sabuk Nusantara 171 sedang di delevery ke Pangkal Pinang dan sebagai kapal pengganti adalah KM Sabuk Nusantara 48 dalam perjalanan dari Semarang untuk menggantikan KM Sabuk Nusantara 71 sehingga tidak ada kekosongan ke Pulau Romang,” terangnya.
Menurutnya, Maluku paling beruntung karena kapal-kapal yang sudah tidak layak atau usang diganti yang baru. Saat ini KM Sabuk Nusantara 106, 107 dan 108 yang bisa dioperasikan, namun perlu proses administrasi sebagai pertanggung jawaban.
“Sebelum menekan Pelni agar terlebih dahulu menekan pemerintah daerah karena Dinas Perhubungan yang memiliki kapal bukan Pelni. Kami tidak mau mengkambing hitamkan siapapun dan hari ini akan mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan persoalan ini,” janji dia dihadapan pendemo.
Ketua Komisi C DPRD, Anos Jeremias menjelaskan,telah mengundang Balai Transportasi Maluku, Pelni untuk segera mengakomodir persoalan transportasi laut ke Romang.
Dirjen Kementerian Perhubungan telah menyiapkan KM Sabuk Nusantara 171 dan 48 sebagai kapal pengganti untuk malayari rute Romang.
Kata Anos, Komisi C pekan ini akan berangkat ke Semarang, Jawa Tengah melihat KM Sabuk Nusantara 171 yang telah disiapkan Dirjen Kementerian Perhubungan. (RUZ)
Komentar