Ibu Negara Sosialisasi Bahaya Narkoba

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Mengawali hari pertama kunjungan kerja di Ambon, Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertemu ratusan pelajar SD dan SMP.
Iriana mensosialisasikan bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), hoaks, perundungan (bullying) dan pornografi. Iriana juga mensosialisasikan kepedulian terhadap kebersihan dan lingkungan hidup melalui lagu, akting dan kuis.
Keseruan terlihat saat sosialisasi bahaya narkoba, Iriana berakting sebagai bandar narkoba di Gedung Islamic Center, kawasan Waihaong, Ambon, Selasa (19/2).
Iriana menghampiri pelajar yang tengah belajar. Kepada mereka, Iriana menawarkan permen mengandung narkoba. Upaya itu tak berhasil, pelajar yang dilibatkan dalam drama itu menolak menerima permen tersebut.
Iriana kembali mencoba merayu pelajar dengan memberikan permen narkoba. Tapi lagi-lagi, ditolek pelajar.
Salah satu alasan yang disampaikan pelajar adalah pesan orang tua mereka yang tidak boleh menerima permen yang diberikan oleh orang yang tidak kenal. “Pesan orang tua, jangan menerima permen dari orang yang tidak dikenal,” ucap salah seorang pelajar.
Sebelum kedatangan Iriana, ratusan pelajar SD-SMP itu telah diberikan sosialisasi bahaya narkoba oleh sejumlah narasumber.
Iriana mengatakan dari adegan akting tersebut, bisa diketahui bahwa anak-anak sekolah bersikukuh tidak mau menerima permen yang diberikan orang asing.
Melalui sosialisasi bahaya narkoba tersebut, diharapkan anak-anak di Maluku terbebas dari bahaya narkoba. “Melalui sosialisasi ini diharapkan anak-ank di Maluku bebas dari bahaya narkoba, proaktif melawan narkoba,” kata Iriana.
Iriana juga mensosialisasikan kepedulian terhadap kebersihan dan lingkungan hidup. Dia mengajarkan anak-anak cara mencuci tangan. Untuk membantu anak-anak mengingat, langkah-langkah mencuci tangan dengan benar dikemas dalam sebuah lagu. Iriana meminta para siswa untuk bernyanyi sambil mempraktikkan cuci tangan.
“Mari kita cuci tangan. Enam langkah berurutan. Basahi dulu dengan air, beri sabun baru mulai,” bunyi sebagian lirik lagu cuci tangan yang dinyanyikan Iriana dan undangan yang hadir.
Iriana mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan tangan karena tangan merupakan sarang kuman. Terutama sebelum makan atau pun setelah bermain.
Semakin seru, Iriana bersama para pelajar goyang dayung diiringi lagu berjudul “Meraih Bintang” yang dipopulerkan Via Vallen sebagai theme song Asian Games 2018. Para pelajar diajak mengucapkan ikrar kebulatan tekad pelajar Indonesia. Iriana mengapresiasi anak-anak yang tampil dalam drama sosialisasi bahaya narkoba dengan memberikan hadiah berupa buku dan jam tangan.
Untuk sosialisasi bahaya hoaks, Iriana dan rombongan OASE-KK melakukannya melalui kuis. Kuis diberikan oleh Ketua Bidang III OASE-KK Nora Tristiyana Ryamizard Ryacudu dan Triana Rudiantara.
“Bagaimana caranya biar hoaks ini tidak kalian sebarkan lagi ke teman-teman yang lain?” ujar Triana.
“Caranya itu kita harus mencari informasi dari orang tua atau Google. Cari tahu apakah itu benar atau hoaks. Kalau betul kita lanjutkan, kalau tidak, kita tidak lanjutkan. Yang kedua, bermanfaat atau tidak bagi semua orang,” jawab seorang siswi .
“Kalau tidak tahu, tidak usah menyebarkan. Kita harus pastikan apakah akun itu dari yang pihak berwajib atau tidak. Kalau misalnya itu dari anak kecil, mungkin itu masih hoaks. Kecuali dari polisi misalnya, itu tidak hoaks,” timpal seorang siswa lain.
Berhasil menjawab kuis, dua pelajar SMP ini menerima hadiah laptop yang disambut tepuk tangan seisi gedung.
Usai bertemu ratusan pelajar di Islamic Center, Iriana bersama rombongan menuju Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah Maluku di kawasan Belakang Soya, Ambon.
Sayangnya, awak media tidak diperbolehkan memasuki lokasi pameran yang berada di dalam gedung.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku, Elvis Pattiselano mengatakan, pameran kerajinan tersebut diikuti oleh 11 kabupaten/kota, PD Bhayangkari dan 9 UKM di Maluku.
Produk-produk unggulan yang dipamerkan seperti kerajinan yang terbuat dari daun koli, daun kelapa maupun ban dalam bekas, mutiara, tenun ikat dan lain sebagainya.
Dalam tinjauannya, kata Pattisleano, Iriana terkesima dengan produk-produk kerajinan Maluku, khususnya tenun ikat.
Iriana lanjut Elvis memberikan apresiasi kerajinan di Maluku. “Ibu Negara mendorong agar pemerintah daerah provinsi bersama Dekrasda Maluku melakukan pembinaan kepada pengrajin untuk meningkatkan kualitas dan desain produk. Ibu-Ibu dari OASE yang turut mendampinggi beliau membeli produk seperti kue yang terbuat dari sagu, jus pala dan mutiara,” sebut Elvis. (RUZ)
Komentar